Beranda Lingkungan Dukung Cegah Perubahan Iklim, TRIPATRA Tanam 50.000 Pohon

Dukung Cegah Perubahan Iklim, TRIPATRA Tanam 50.000 Pohon

default

Jakarta,TAMBANG,- PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), penyedia solusi rekayasa berkelanjutan (sustainable engineering solutions provider) terkemuka di Indonesia, terus memperkuat komitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Salah satu yang dilakukan adalah menyelenggarakan program TRIPATRA Tanam Pohon dengan melakukan penanaman 50.000 bibit pohon Mangrove dan Terestrial di berbagai daerah. Kawasan Mangrove Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten menjadi salah satu lokasi yang dipilih dan telah dilaksanakan pada Rabu (6/8) pekan lalu.

Secara simbolis penaman bibit pohon Mangrove yang juga merupakan bagian dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun TRIPATRA ke-50 ini dihadiri langsung oleh jajaran direksi dan pimpinan TRIPATRA. Turut hadir Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Banten, Komunitas Tani Hutan Alam Lestari, dan Pemerintah setempat.

Sebagaimana diketahui, Indonesia telah menyampaikan peningkatan ambisi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), dimana target penurunan emisi GRK Indonesia dengan kemampuan sendiri pada Updated NDC (UNDC) sebesar 29% meningkat menjadi 31,89% pada ENDC. Sedangkan target dengan dukungan internasional pada UNDC sebesar 41% meningkat ke 43,20%. Hal tersebut merupakan upaya untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Namun, untuk mencapai target tersebut, Indonesia masih menghadapi tantangan.   Berdasarkan data real-time pada situs IQAir, sebagian besar wilayah di Indonesia masih memiliki indeks kualitas udara yang melebihi ambang batas WHO, yaitu sebesar 5 mikrogram per meter kubik, dengan konsentrasi tertinggi terdapat di pulau Jawa dan Sumatera, terutama di daerah Jabodetabek. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat polusi udara paling buruk di Asia Tenggara.

Guna menghadapi situasi genting ini, peran “karbon biru” untuk penyerapan dan penyimpanan karbon oleh ekosistem laut sangatlah penting, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman mangrove. Sebab, kemampuan mangrove dalam menyerap karbon merupakan jasa ekosistem yang penting pada kondisi perubahan iklim secara global. Adapun manfaat lain dari keberadaan hutan mangrove yaitu air di sekitar akan menjadi lebih bening, sebagai rantai makanan, dan menjadi habitat baru bagi ekosistem laut.

President Director & CEO PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), Raymond Naldi Rasfuldi, mengatakan, “Di ulang tahun ke-50 tahun, TRIPATRA terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam memberikan dampak signifikan bagi lingkungan. Kami menyadari bahwa upaya mengurangi dampak iklim bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi segenap masyarakat termasuk perusahaan. Ditambah lagi dengan kian meningkatnya polusi udara di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.”

Ia menambahkan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah dalam upaya mencegah perubahan iklim dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, TRIPATRA melakukan inisiatif program Tripatra Tanam Pohon dengan melakukan penanaman 50.000 bibit pohon Mangrove dan Terestrial. “Kami berharap, melalui inisiatif ini bukan hanya membantu mengurangi emisi karbon, namun juga meningkatkan pemahaman serta sikap peduli lingkungan kepada seluruh Insan TRIPATRA dan juga masyarakat.”tandasnya.

Sementara Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prasinta Dewi M.A.P mengapresiasi dan menyambut baik aktivitas penanaman pohon yang dilakukan TRIPATRA. Ia menyebutkan bahwa langkah ini merupakan salah satu bentuk mitigasi dimana kita melakukan vegetasi yang fungsinya adalah mengurangi risiko bencana dan polusi udara, kemudian juga kita mengantisipasi akan adanya ancaman kekeringan dan kebakaran hutan.

“Upaya-upaya seperti ini perlu terus ditingkatkan dan terus dilanjutkan. Karena selain dapat mengurangi risiko bencana, juga akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Kami juga melihat, program TRIPATRA ini juga merupakan salah satu bentuk inisiatif kolaboratif pentahelix, dimana melibatkan berbagai pihak untuk bersama-sama mendukung kelestarian lingkungan,” ungkap Prasinta Dewi.

Inisiatif TRIPATRA Tanam Pohon ini merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan dan salah satu bentuk komitmen Tripatra dalam mengimplementasikan program Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam hal melakukan tindakan untuk memerangi perubahan iklim. 

“Ke depannya, TRIPATRA akan terus melakukan berbagai inisiatif dan aksi strategis dalam upaya mengimplementasikan ESG perusahaan, terutama terhadap pelestarian lingkungan di Indonesia,” tutup Raymond.