Jakarta-TAMBANG. Pembangkit pertama dalam Mega Proyek 35.000 MW, PLTG Gorontalo, telah berhasil masuk dalam sistem kelistrikan Sulutgo, Sabtu (16/1). Untuk sementara, dua unit berkapasitas 50 MW telah dioperasikan.
PLTG Gorontalo sendiri terdiri dari empat unit mesin generator yang masing-masing berkapasitas 25 MW. Mesin Turbin tipe TM 2500+ buatan pabrik General Electric (GE) di Hungaria ini telah terpasang dengan sempurna untuk tiap unitnya.
“Saat ini seluruh proses pengerjaan telah berhasil diselesaikan. Untuk tahap awal, dua unit mesin generator yang masing-masing berkapasitas 25 MW secara bertahap akan masuk ke dalam sistem interkoneksi kelistrikan 150 kV Sulawesi Utara dan Gorontalo,” ujar Manager Senior Public Relations, Agung Murdifi, Sabtu (16/1).
Perjalanan empat mesin turbin milik perusahaan Amerika ini terbilang cukup panjang. Sejak diberangkatkan akhir September 2015 dari pelabuhan Antwerp di Belgia, kapal kargo “MV FORTUNE” selain membawa empat mesin turbin juga membawa sejumlah peralatan utama untuk beroperasinya Mesin PLTG Gorontalo.
Kapal berbendera negara Antigua Barbuda yang memiliki bobot hampir 12.700 ton ini berlayar melalui Terusan Suez, dilanjutkan melalui Laut Merah dan akhirnya tiba di Teluk Tomini pada 7 November 2015. Sejak kedatangannya di Marisa, Kabupaten Pahuwato, Provinsi Gorontalo, kata Agung, pengerjaan keempat unit generator langsung dikebut. Setelah melalui serangkaian pengujian tegangan dan travo yang ketat, dua unit mesin pun langsung dioperasikan.
“Mesin turbin tipe TM 2500+ merupakan gas turbine engine yang handal dan bersih. Proses produksinya cukup cepat, serta kemudahan pemasangannya dalam waktu yang lebih singkat sesuai untuk kebutuhan mendesak guna menyuplai listrik,” terangnya.
Cepatnya pengerjaan proyek PLTG Gorontalo ini sebagai wujud nyata keseriusan PT PLN (Persero) untuk mengejar target pembangunan tenaga listrik 35.000 Mega Watt (MW) yang menjadi program prioritas pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam bidang infrastuktur kelistrikan.