Jakarta-TAMBANG. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sepanjang Januari 2015 mengeluarkan biaya hingga US$229 juta untuk menunjang kegiatan eksplorasi yang dilakukan anak usahanya yakni PT Trubaindo Coal Mining (TCM) dan PT Indominco Mandiri (IMM).
Eksplorasi yang dilakukan oleh anak-anak usaha ITMG yakni melanjutkan aktivitas pemboran dari eksplorasi di bulan sebelumnya pada Blok Utara dan Selatan di Kutai Barat, serta pada Blok Barat dan Blok Timur di Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Menurut keterbukaan informasi perseroan di BEI, tertanggal 10 Februari 2015, kegiatan eksplorasi dilaksanakan oleh Departemen Geologi ITMG. Fokus diutamakan pada aktivitas pemboran pre-production dan development dengan metode pemboran lubang terbuka (open hole) dan pemboran inti (coring).
Sepanjang Januari, TCM melakukan kegiatan pemboran di South Block 1 (SB1) sebanyak 45 lubang bor yang meliputi lubang terbuka sedalam 2,199 meter dan pemboran inti sedalam 388 meter.
Untuk kepentingan analisa telah dilakukan pengambilan sampel batu bara sebanyak 45 sampel dari sampel pemboran uji kualitas tambang dan 38 sampel dari pemboran pra-produksi. Biaya Pemboran untuk periode Januari 2015 sebesar US$ 64.609.
Selain itu, IMM juga mulai melakukan pemboran di Blok Barat dan Blok Timur yang terletak pada Kecamatan Sangatta Kabupaten Kutai Timur, Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kecamatan Bontang Utara dan Selatan Kabupaten Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.
Sementara ini, pemboran hanya dilakukan di Blok Timur sebanyak 92 lubang bor dengan total kedalaman total 7,157 meter yang berasal dari pemboran lubang terbuka 6,953 meter dan inti 204 meter.
Guna mendukung kegiatan eksplorasi telah dilakukan pengambilan sampel batubara sebanyak 276 sampel yang didapat dari sampel pemboran infill dan pit serta melakukan kegiatan geo-logging pada 92 lubang bor dengan total kedalaman 6,964 meter. Dengan biaya eksplorasi sebesar US$ 164.604.
Dari hasil pemboran itu, akan dilakukan pembaruan korelasi data lapisan batu bara dan perkiraan jumlah batu bara yang akan ditambang. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan cadangan batu bara tahap selanjutnya sebelum dilakukan kegiatan penambangan pada daerah tersebut.
Setelah pemboran pra-produksi, akan dilakukan pemboran pengembangan daerah baru dengan tujuan untuk menambah tingkat keyakinan cadangan batu bara dibandingkan dengan data eksplorasi sebelumnya dengan tingkat kerapatan yang lebih dekat. Kedua anak usaha itu, mencaanngkan dana eksplorasi masing-masing sebanyak US$2,2 juta sepanjang 2015 ini.