Jakarta, TAMBANG – Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) ingin mendongkrak investasi di sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas). Salah satu upaya yang akan dilakukan ialah merilis program perizinan satu pintu (One Single Submission/OSS).
“Di bulan ini (Mei), kami akan buka One Single Submission, yang nantinya izin dilayani di satu gedung, supaya (pengusaha) tidak dari Gubernur ke Bupati/Walikota, antar kementerian, antar Ditjen (Direktorat Jenderal),” kata Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri pembukaan Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition, Selasa (2/5).
Dengan adanya OSS, pengajuan izin bisa diurus di satu lokasi, tak perlu mondar-mandir dari satu instansi ke instansi lainnya. Selain itu, pendaftaran di tingkat daerah juga bisa diurus di pusat.
“Kita punya One Single Submission dari pusat ke daerah,” tegas Jokowi.
Sebelumnya, penyederhanaan perizinan ataupun regulasi sudah dilakukan oleh Kementerian ESDM. Terkini, total aturan yang dipangkas mencapai 186. Tapi, Jokowi belum puas, dia minta pemangkasan harus digenjot lagi.
“Saya sampaikan ke Kementerian ESDM, kalau regulasi kita masih kurang kondusif,” papar Jokowi.
Langkah ini memperoleh dukungan dari para pelaku usaha. President of IPA, Ronald Gunawan membeberkan, dalam 18 bulan terakhir pelayanan perizinan sudah mengalami peningkatan.
“Peraturan sudah dipangkas. Contoh realnya POD (Plan Of Development) yang tadinya (memakan waktu) sampai 1 atau 1,5 tahun, sekarang (bisa selesai) hanya beberapa bulan,” terangnya.
Sebagai catatan, capaian investasi di hulu Migas hingga triwulan pertama 2018 realisasinya baru mencapai USD2,4 miliar. Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi mengungkapkan, capaian tersebut masih jauh dari target investasi tahun ini.
“Realisasi 2018 sampai dengan akhir maret USD2,4 miliar atau 17 persen dari target 2018 USD14,2 miliar,” jelas Amien.