Beranda Tambang Today DKFT Butuh Rp7 Triliun Bangun Smelter Tahap Dua

DKFT Butuh Rp7 Triliun Bangun Smelter Tahap Dua

Jakarta – TAMBANG –  PT Central Omega Resources rampung membangun smelter feronikel tahap satu. Saat ini perusahaan berkode saham DKFT itu,  sedang berjibaku mencari pendanaan untuk melanjutkan pembangunan tahap dua.

 

“Bangun smelter tahap pertama (sudah selesai), sekarang masuk tahap kedua. Tahap satu sudah sampai (memakan biaya) Rp2 triliun, tahap dua bisa Rp7 triliun,” ungkap Presiden Direktur DKFT, Kiki Hamidjaja saat ditemui seusai RUPST di Jakarta, Jumat (30/6).

 

Rencananya, tahap kedua ini mulai dikerjakan pada tahun 2019 mendatang. Terkait suntikan dana, Kiki belum membeberkan akan mencari dari investor lokal atau luar negeri. Tapi, pihaknya mengaku lebih memprioritaskan memperoleh sokongan finansial dari dalam negeri.

 

“Butuh waktu untuk pabrik ini bisa berjalan lancar. Sekarang sudah on track, tahun depan masuk tahap kedua,” jelas Kiki.

 

Pembangunan smelter ini dinilai sebagai capaian yang prestisius mengingat kondisi bisnis perusahaan sedang terhimpit. Kiki menyatakan, kebijakan pemerintah yang sempat menghentikan ekspor ore pada 2014 silam membawa dampak pada sirkulasi keuangan perusahaan.

 

Di saat yang sama, perusahaan diwajibkan membangun smelter. Padahal infrastruktur dan instrumen kelistrikan belum mumpuni.

 

Kondisi ini disinyalir menjadi faktor penyebab DKFT masih merugi. Dalam RUPS tahun ini, DKFT pun belum bisa membagikan dividen kepada pemegang saham.

 

“Dalam kondisi seperti ini smelter bisa dibangun saja sudah baik. Investasi triliunan, bank enggak mau kasih pinjam karena tidak ada penghasilan. Kami minta pemegang saham sabar dulu,” jelas Kiki.

 

Asal tahu saja, di 2018, DKFT mematok target produksi nikel sebesar 1 juta ton. Sekitar 800 juta akan dialokasikan untuk pasar ekspor, sementara sisanya dipasok ke smelter milik perusahaan afiliasi DKFT sendiri.

 

Untuk menjaga cash flow perusahaan tetap stabil, DKFT hanya memasok 30 persen bijih nikel dari permintaan kebutuhan peminat dalam negeri. Pabrik pelanggan DKFT diminta untuk mencari sisa bahan baku dari impor.