Jakarta – TAMBANG. Di tengah harga batu bara yang melemah, PT Interaco Penta Tbk (INTA) melakukan berbagai upaya menjaga kinerja perusahaan. Hal yang dilakukan diantaranya diversifikasi usaha dan menggalakan efisiensi. Diversifikasi sektor yang dipilih diantaranya usaha non tambang seperti ke kantor general industries, infrastruktur dan transportasi yang dipercaya berkontribusi bagi laba usaha perusahaan.
Upaya ini menuai hasil seperti yang terlihat dari kinerja tiga bulan pertama tahun ini. Dalam kuartal I di 2015, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp30,7 miliar. Dibanding periode yang sama tahun lalu, kinerja tahun ini naik 90,86% dari laba usaha tahun lalu.
Tidak hanya itu, perseroan juga melakukan restrukturisasi group anak usaha. “Selain strategi diversifikasi dan efisiensi, kami juga melakukan restrukturisasi grup anak usaha dimana salah satunya dengan melepas sebagian saham PT Intan Baruprana Finance, Tbk ke publik di akhir 2014 sehingga mereka bisa lebih leluasa mengembangkan usahanya dan memberikan kontribusi sebesar 19,86% terhadap total pendapatan INTA di kuartal I 2015 lalu,” kata Direktur Intraco Fred L. Manibog di Kantor Intraco, Jumat (5/6/15).
Di sektor general industries, INTA berhasil memboyong produk knuckled truc mounted crane melalui anak usahanya PT Intraco Penta Wahana (IPW). Alat ini berguna di berbagai sektor yang membutuhkan alat untuk memindahkan barang dengan harga yang kompetitif, Palfinger Sany ini diproyeksikan turut menyumbang pendapatan bagi perusahaan.
“Palfinger Sany merupakan produsen knuckled truc mounted crane nomor satu di dunia dengan pengalaman lebih dari 75 tahun dan menguasai 30% pangsa pasar dunia untuk produk tersebut,” ujar Fred.
Direktur keuangan Imam Liyanto menjelaskan bahwa efisiensi dan inovasi dalam melakukan berbagai penghematan yang cukup signifikan agar INTA tetap sustainable, bahkan mampu bertumbuh di kondisi usaha apa pun.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kali ini juga dilakukan pengangkatan tim Direksi baru yakni Imam Liyanto sebagai Direktur Keuangan dan Moh. Effendi Ibnoe sebagai Direktur Independen di bidang SDM.