Jakarta, TAMBANG – Industri pertambangan domestik turut mengerek penjualan alat berat. Hingga Juli 2022, alat berat yang sudah terjual mencapai 12.000 unit atau tumbuh sekitar 63 persen, di luar mini excavator.
“Kalau kita potret pada Juli 2022, kenaikannya 63 persen year over year (Yoy) dibanding periode sama di tahun 2021. Jadi Sampai bulan Juli itu sudah 12 ribu unit. Tapi ini di luar mini excavator, rata-rata ada dua sektor yang berkontribusi di Juli 2022 adalah tambang, 42 persen” kata Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI), Etot Lystyono dalam sebuah diskusi di Mining Expo 2022 beberapa waktu lalu.
Menurut Etot alat berat yang terjual di sektor pertambangan meliputi semua komoditas baik batu bara maupun mineral. Sementara, sektor berikutnya yang turut mendongkrak penjualan alat berat ini menurut etot adalah sektor konstrukis yang mencapai 36 persen, kehutanan 12 persen dan agriculture sebesar 10 persen.
“Diikuti dengan sektor konstruksi 36 persen, kemudian forestry 12 persen dan agro 10 persen. yang 42 persen ini all mining baik batu bara maupun mineral,” imbuhnya.
Dengan trend penjualan yang positif selama semester I 2022 ini, Etot yakin di semester dua nanti alat berat akan laku hingga 21 ribu unit.
“Kalau diprediksi sampai akhir tahun, ini bisa tembus di atas 20 ribu unit. Perkiraan kami 21 ribu unit,” ungkap Etot.
Naiknya permintaan alat berat menurutnya sudah terjadi sejak tahun 2021 yakni mencapai 14.467 unit. Sedangkan di tahun 2020, saat pandemi, penjualan alat berat hanya mencapai 7.238 unit.
“Permintaan alat berat saat ini mulai tumbuh. Tumbuhnya itu gak tanggung-tanggung. Signifikan sekali mulai tahun 2021 sampai sekarang terus menggeliat permintaannya. Pada tahun 2021 penjualannya mencapai 14.567 unit,” ujarnya.
“Jadi permintaan pada tahun 2021 itu mengagetkan juga. Karena semua prinsipal dan manufaktur belum siap. Kita gak tahu sampai kapan covid itu akan selesai,” bebernya.
Etot menilai, para distributor maupun produsen alat berat saat ini cukup diuntungkan dengan bangkitnya ekonomi di semua sektor terutama pertambangan. Apalagi di tahun ini mereka turut serta dalam acara Mining Expo 2022 yang diselenggarakan Pamerindo pada 14-17 September 2022 setelah sebelumnya vakum dua tahun lantaran pandemi Covid 19.
“Negara kita semua industrinya tumbuh. Mulai 2021 itu sudah mulai tumbuh cukup signifkan, termasuk industri alat berat. Di acara pameran ini baik peserta dan pengunjung tidak ada yang sepi. Semuanya sumuringah, seneng karena industri alat berat sudah menggeliat. Ini juga menjadi momentum karena sudah tiga tahun tidak bertatap muka secara langsung di acara pameran ini,” pungkasnya.