Jakarta,TAMBANG, Perkembangan yang terjadi saat ini dan ke depan di sektor pertambangan menuntut kualitas SDM yang punya kemampuan adaptasi. Tidak hanya untuk mereka yang bekerja di sektor swasta tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN). Termasuk di Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara, Kementrian ESDM.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Ridwan Djamaluddin mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas SDM di lingkup Ditjen Minerba sehingga tidak ketinggalan dengan kalangan swasta.
Ada dua aspek yang menjadi penekanan dalam pembinaan SDM para ASN di lingkup Ditjen Minerba yakni aspek teknis profesional dan aspek karakter (character building).
“Menjadi regulator pertambangan di Indonesia bukanlah pekerjaan mudah. Ada dua aspek dalam aspek pembinaan SDM yaitu aspek kapasitas teknis profesional dan aspek karakter. Dalam hal teknis kita mungkin sudah dapatkan dari bangku pendidikan, tapi aspek karakter itu lebih sulit daripada aspek teknis. Tantangan tidak ringan dan tidak mudah,” ungkapnya saat menjadi salah satu pembicara dalam dalam acara “Temu Profesi Tahunan (TPT) Perhapi 2020′ yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (17/11).
Ada beberapa hal yang dilakukan sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Mulai dari perampingan pejabat struktural di Organisasi Direktorat Jenderal Pertambangan Mineral dan Batu bara. Ke depan menurutnya pejabat teknis hanya sampai eselon 2, lalu eselon 3 dan ke bawahnya akan pindah menjadi pejabat fungsional.
Pejabat fungsional ini diperlukan karena akan berperan penting dalam tata kelola pertambangan nasional. Sejauh ini jabatan fungsional yang jelas di sektor pertambangan baru Inspektur Tambang. ASN di lingkup Ditjen Minerba harus punya kompetensi teknis sejak awal perencanaan pertambangan.
“Pembinaan ke arah sana sedang kita lakukan, tapi tidak mudah mengelola pola pikir itu karena banyak yang masih melihat ASN sebagai birokrat, pengelola birokrasi, padahal kita harus mendalami hal-hal teknis, apalagi kalau berhadapan dengan kalangan pelaku usaha profesional. Sekarang lagi kami susun rumpun-rumpun jabatan fungsional,” ungkap Ridwan.
Ridwan kemudian menegaskan tantangan yang dihadapi ASN di sektor pertambangan ke depan tidak mudah. Diantaranya bagaimana melaksanakan kebijakan yang sudah disepakati antara pemerintah dengan badan usaha secara konsisten. Dibutuhkan ASN yang punya karakter kuat. Karena jika tidak demikian malah akan mengikuti arahan lain yang sesungguhnya bukan digariskan ketentuan.
Sebelumnya Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam sambutan pembukaan TPT PERHAPI juga menegaskan pentingnya pemberdayaan SDM di sektor pertambangan. Ia menyebut tantangan yang dihadapi SDM di sektor pertambangan ke depan tidak mudah. Oleh karenanya setiap orang harus punya kompentensi yang spesifik, menguasai perkembengan teknologi dan harus punya kreativitas.