Jakarta-TAMBANG. Ditengah rencana Pemerintah membentuk induk BUMN Energi muncul penolakan dari Serikat Pekerja PT Perusahaan Gas Negara,Tbk (PGN). Para pekerja PGN menilai pembentukan holding ini hanya sebatas akuisisi PGN oleh Pertamina.
M. Rasyid Ridha, Ketua Umum Serikat Pekerja PGN M menilai rencana akuisisi Pertamina terhadap PGN pada akhirnya hanya akan melemahkan atau mengerdilkan PGN, karena bisnis PGN dan Pertamina merupakan bisnis yang saling menggantikan (subsitusi).
“Bila PGN di bawah Pertamina maka akan terjadi conflict of interest. Pertamina tentu tidak ingin bisnis minyaknya berkurang karena penyaluran gas PGN terus meluas,” katanya dalam Siaran Pers.
Rasyid mengaku para pekerja PGN tidak menentang rencana Presiden Joko Widodo dalam membantuk induk BUMN termasuk di sektor energi. Namun yang menjadi pertanyaan kenapa hanya sebatas akuisisi PGN oleh Pertamina.
“Konsepnya yang kami tentang, karena hanya sebatas akuisisi Pertamina terhadap PGN,” tandasnya.
Konsep holding dengan tujuan memperkuat seluruh BUMN di bidang energi menurut rasyid hendaknya melibatkan juga PT PLN di sektor kelistrikan, PGN di sektor gas bumi, dan Pertamina diperkuat dari sisi produksi hulu minyaknya. “Jadi semestinya holding energi harus meliputi setidaknya PGN, Pertamina, dan PLN,”ujarnya lagi.
Ini juga menjadi langkah nyata meningkatkan kedaulatan energi nasional melalui sinergi nyata dan menghilangkan friksi yang kerap terjadi di ketiga BUMN tersebut dan tentu akan memperlancar program andalan pemerintah yaitu 35.000 MW.
Holding energi seharusnya juga merupakan perusahaan baru seperti PT Pupuk Indonesia dan PT Semen Indonesia, dan bukan hanya alih status dari salah satu BUMN saja. Hal itu untuk menjamin tidak adanya konflik kepentingan yang pada akhirnya justru menghambat atau malah bertolak belakang dengan tujuan awalnya.
Adapun untuk menjamin kendali negara dalam holding energi, menurut dia, Serikat Pekerja PGN meminta status PGN tetap sebagai BUMN.”Hal ini penting untuk menjamin kendali negara dalam tata laksana organisasi tetap setia pada tujuan negara yaitu menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Dengan alasan tersebut seluruh pekerja PGN menolak semua usaha untuk mengerdilkan dan menghilangkan peran PGN sebagai BUMN yang menyalurkan dan menyediakan gas bumi yang ramah lingkungan ke seluruh negeri.