Jakarta,TAMBANG,-Salah satu pilar penting dari industri pertambangan selain Modal dan teknologi adalah Sumber Daya Manusia (SDM). PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM), perusahaan tambang emas yang beroperasi di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara menempatkan SDM sebagai salah satu aset penting. Apalagi di masa pandemi COVID-19, perhatian perusahaan pada kesehatan dan keselamatan pekerja lebih ditingkatkan.
Ketua Serikat Pekerja PT JRBM Didi Efendi Podomi mengakui tingginya perhatian perusahaan pada aspek kesehatan dan keselamatan pekerja dan keluarga. “Di area operasi perusahaan menerapkan aturan Prokes secara ketat baik yang ditetapkan Pemerintah maupun tambahan dari Manajemen. Jika ada yang melanggar akan dikenakan sanksi. Semuanya dilakukan agar Pekerja merasa aman dan nyaman dalam bekerja,” terang Didi.
Selain itu ketika ada karyawan yang dari hasil test baik rapid test antigen maupun PCR dinyatakan positif, juga akan mendapat pelayanan kesehatan secara optimal. “Perusahaan menyewa hotel bagi karyawan yang positif untuk isoman. Selama masa isoman akan ada tim medis yang secara rutin memantau perkembangan mereka. Perusahaan juga proaktif membantu keluarga pekerja yang positif covid-19 diantaranya dengan menyediakan ambulance dan tabung oksigen,” lanjut Didi.
Didi pun mengakui dengan pelanyanan yang optimal ini, para pekerja dapat tetap fokus bekerja di tengah pandemi. “Selama pandemi, kegiatan operasi berjalan normal. Hanya beberapa waktu lalu ketika angka kasus baru meningkat, perusahaan memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan operasi produksi. Selama itu, ada kegiatan sterilisasi. Sekarang pun sudah mulai secara perlahan berproduksi,” kata Didi.
Menurutnya langkah perusahaan ini menunjukkan komitmen tinggi perusahaan untuk menjaga dan melindungi perusahaan. “Meski dalam situasi sulit seperti sekarang ini, tidak ada PHK. Semua hak para pekerja pun dipenuhi pihak perusahaan,” ungkap Didi.
Hal yang sama disampaikan salah satu pekerja Intan Mangompa. Ia telah bergabung dengan PT JRBM sejak 2014. Intan merupakan salah satu warga desa lingkar tambang dan beberapa waktu lalu dari hasil Rapid Test Antigen dinyatakan positif. Ia kemudian menjalani Isoman di salah satu hotel di Kotamobagu.
“Saya bersyukur bahwa perusahaan sangat memperhatikan karyawannya. Ketika hasil rapid test saya positif, saya langsung disuruh isoman di salah satu hotel. Selama Isoman, tim medis perusahaan selalu memantau perkembangan kesehatan kami. Obat-obatan tersedia, makanan sehat dan kontrol rutin dari tim medis,” terang Intan.
Ia menjalani isolasi mandiri selama 22 hari sambil menunggu hasil PCR. “Setelah dinyatakan sehat, saya sekarang sudah bisa kembali bekerja,” terang Intan.
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun berdampak pada kegiatan operasi pertambangan. “Namun dengan selalu memberi rasa aman dan nyaman bagi karyawan, kinerja operasional perusahaan tidak banyak terganggu. Aktivitas produksi masih tetap berjalan meski harus dilakukan beberapa penyesuaian,” terang GM JRBM Irwan Lupoyo.
Sementara Presiden Direktur PT J Resources Asia Pasifik,Tbk (PSAB), Induk usaha JRBM, Edi Permadi menegaskan perusahaan menempatkan SDM sebagai aset yang penting. “Oleh karenanya selama masa pandemi ini, kesehatan dan keselamatan pekerja diatas segalanya. Meski harus ada tambahan biaya yang dikeluarkan termasuk untuk fasilitas isolasi mandiri. Karena ketika para pekerja ini merasa diperhatikan dan dilindungi perusahaan, maka produktivitas kerja akan meningkat,” tandas Edi.