Jakarta-TAMBANG. Salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar Indonesia PT Adaro Energy,Tbk (ADRO) membukukan kinerja positif di tahun 2017. Presiden Direktur & Chief Executive Officer Garibaldi Thohir mengakui tahun 2017 sebagai tahun yang baik untuk Adaro Energy seiring perusahaan merayakan 25 tahun operasinya. Kinerja positif ini diperoleh berkat disiplin biaya yang tinggi dan keunggulan operasi serta dukungan sektor batu bara yang semakin baik.
“Walaupun harus menghadapi tantangan cuaca buruk di sepanjang tahun, kami berhasil mempertahankan keandalan pasokan maupun posisi keuangan yang sehat. Ini yang memungkinkan perusahaan untuk terus mendukung program-program pemerintah dalam membangun negara serta mempertahankan komitmen terhadap masyarakat di sekitar lokasi operasional melalui program-program pemberdayaan yang efektif,”kata Garibaldi dalam keterangan pers, Jakarta (6/3).
Dari sisi kinerja operasional, produksi batubara PT Adaro Energy,Tbk di tahun 2017 sebesar 51,79 Mt. Sementara penjualan batu bara mencapai 51,82 Mt, yang berasal dari seluruh tambang yang beroperasi.
Sedangkan dari sisi kinerja keuangan pendapatan usaha naik 29% dibandingkan 2016 menjadi USD3.258 juta. Hal ini karena kenaikan harga jual rata-rata sebesar 34%. Secara total Divisi pertambangan dan perdagangan batu bara menyumbangkan 93% pendapatan usaha seiring pengembangan yang berkelanjutan terhadap bisnis non batu bara.
Di sepanjang tahun 2017, EBITDA operasional naik 47% menjadi USD1.315 juta. Capaian ini melebihi panduan EBITDA operasional yang ditetapkan pada kisaran USD900 juta sampai USD1.100 juta. Kenaikan yang cukup tinggi ini ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata dan fokus perusahaan yang konsisten terhadap disiplin biaya di sepanjang rantai pasokan batu bara.
Sementara laba inti tidak termasuk komponen akuntansi non operasional yang naik 62% y-o-y menjadi USD646 juta. Ini juga mencerminkan kualitas laba usaha setelah pajak.
Dengan landasan kinerja positif ini, Adaro Energi memulai tahun 2018 dengan optimisme yang tinggi. “Kami siap menanggapi peluang yang ditawarkan oleh momentum pasar yang sangat baik ini demi menjaga pertumbuhan perusahaan dan terus memberikan kontribusi positif kepada negara Indonesia,” lanjut Garibaldi yang sering disapa Boy.
Di tahun 2018, perusahaan menargetkan produksi batubara sebesar dikisaran 54-56 metrik ton. Sementara belanja modal yang disiapkan sebesar USD750 juta – USD900 juta.