Jakarta-TAMBANG. PT Energizer Indonesia bekerja sama dengan organisasi non profit, Internasional One Million Lights (OML) untuk menyerahkan bantuan 7.000 lampu solar LED bagi masyarakat desa di Kabupaten Bandung Barat. Bantuan merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk ‘Solar Light Power Distribution’.
Program ini merupakan kegiatan CSR Energizer global yang memiliki tagline ‘That’s PositivEnergy’ sejak tahun 2011 untuk memberikan bantuan berupa lampu solar LED (solar light power) kepada masyarakat rural di seluruh dunia. yang terbukti masih memiilki keterbatasan listrik. Untuk di Indonesia, Energizer Indonesia telah mengawali kepedulian dan kontribusi nyata serupa sejak tahun 2013 dengan memberikan sekitar 1,200 lampu solar LED kepada masyarakat di wilayah Tambun, Bakasi.
Plant HR Manager Energizer Indonesia, Hallaj Duriasa mengatakan, kegiatan ini merupakan kali kedua dan Indonesia menjadi negara satu-satunya negara yang mendapat jatah dua kali. Untuk program kedua, Energizer Indonesia difasilitasi oleh Pemkab Bandung Barat yang akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang berada di 9 kecamatan di kabupaten Bandung Barat antara lain kecamatan Cililin, Cikalong Wetan, Rongga, Sindangkerta, Saguling, Gunung Halu, Cipongkor, Cipeundeuy dan Cipatat.
“OML dan Energizer memiliki kepedulian dan memiliki misi untuk membantu masyarakat di seluruh dunia menggunakan lampu tenaga surya yang ramah lingkungan,” kata Hallaj, Senin (12/1).
Di Indonesia sendiri masih banyak daerah-daerah yang terisolir listrik yang masyarakatnya belum terhubung dan menikmati aliran listrik khususnya di daerah-daerah pinggiran dan terpencil yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti buruknya infrastruktur, daerah yang sulit diakses dan lain-lain.
Untuk mengatasi keterbatasan listrik ini terkadang masyarakat di daerah-daerah pinggiran dan terpencil tersebut terpaksa harus mengandalkan energi alternatif terutama untuk penerangan yang menjadi kebutuhan utama di malam hari yaitu dengan menggunakan beberapa alternatif penerangan dalam bentuk lampu solar (lampu baterai) atau lampu petromax (lampu minyak).
Memiliki efek yang berbeda, lampu baterai terlihat lebih terang, aman dan sehat dibandingkan dengan lampu minyak dan sekilas tak jauh dengan energi yang dihasilkan oleh energi listrik. Namun karena life circle nya terbatas, lampu baterai membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk membeli energi baterai bila sudah habis masa pakainya dan kerap menjadi kendala bagi masyarakat rural yang notabene berpenghasilan rendah.
“Energizer Indonesia memberikan solusi penerangan berupa lampu solar LED yang menggunakan energi matahari sehingga tak akan membebani masyarakat untuk biaya pemeliharaannya,” jelasnya.
Teknologi lampu tenaga matahari ini belum diperjualbelikan di Indonesia. Harga di pasaran dunia saat ini, kata Hallaj, mencapai sekitar Rp 1 juta. Agar distribusi berjalan dengan lancar, Energizer Indonesia mempercayakan mekanisme distribusi pada OML dan Pemda setempat. OML akan memberikan formulir kepada calon penerima. Setelah itu mereka akan masuk ke desa-desa untuk mengecek secara acak apakah lampu itu benar-benar sampai atau tidak.
Sementara itu Camat Cililin, Zaenal Dahlan menungkapkan bahwa dirinya amat bersyukur ada bantuan yang diberikan kepada warga kecamatannya. Kata Zaenal, Kabupaten Bandung Barat sebenarnya memiliki sumber energi yang mampu memproduksi kapasitas listrik ukuran besar seperti PLTA dan Pembangkit Mini Hidro.
Namun menurutnya, sumber listrik itu digunakan bagi warga Kabupaten Bandung Barat dengan alasan tegangannya terlalu tinggi dan belum tersedianya infrastruktur jaringan ke daerah pelosok. “Listrik itu akhirnya digunakan PLN untuk membantu kelistrikan di Jawa-Bali, tapi daerah kami sendiri masih banyak yang kekurangan listrik.”
Kecamatan Cililin mendapatkan jatah lampu sebanyak 3,689 buah. Lampu itu tak hanya diserahkan secara simbolis kepada Camat Cililin namun juga secara paralel didistribusikan langsung kepada warga yang membutuhkan dimana alokasi donasi lampu solar LED ini dapat mencukupi kebutuhan energi bagi sekitar 3,689 warganya. Setelah di kecamatan Cililin, program ‘Solar Light Power Distribution’ akan dilanjutkan di 8 kecamatan lainnya yaitu Cikalong Wetan, Rongga, Sindangkerta, Saguling, Gunung Halu, Cipongkor, Cipeundeuy dan Cipatat dengan total bantuan sebanyak 7,000 lampu solar LED yang dapat dinikmati oleh 21,000 warga.