Beranda ENERGI Energi Terbarukan CSIS: Meningkat Kerjasama AS- Indonesia di Sektor Energi Terbarukan

CSIS: Meningkat Kerjasama AS- Indonesia di Sektor Energi Terbarukan

PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan (Sumber Foto: Facebook Resmi Presiden Joko Widodo)

Jakarta, TAMBANG – Direktur Program Center of Strategic & International Studies (CSIS) untuk Asia Tenggara, Amy Searight, mengungkapkan, kerjasama bussines to bussines (B-2-B) antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin banyak di bidang energi terbarukan.

 

Pada era Presiden Donald Donald Trump saat ini, dikatakan Amy, posisi negara-negara Asia Pasifik dan Asia Tenggara bagi Amerika Serikat (AS) tetap penting. AS telah menginisiasi kerjasama ekonomi dengan negara-negara seperti Jepang, Australia, India dan Indonesia. Dari sisi kerja sama di bidang energi, AS diprediksi akan menjadi negara net exportir gas alam mulai tahun 2026 mendatang.

 

“AS bisa mengembangkan pasarnya ke Asia, namun masih tergantung pada perkembangan teknologi dan akses ke depan. Namun bagi warga AS, 60 persen warga mengakui kerjasama dengan negara-negara di Asia, akan membawa keuntungan bagi kedua belah pihak,” kata Amy, dikutip dari siaran pers Pertamina saat acara Pertamina Energy Forum di Jakarta, Selasa (12/12).

 

Sementara itu, Duta Besar Republik India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat mengatakan, tantangan masing-masing negara dalam mengembangakan energi baru dan terbarukan berbeda satu sama lain. Di India misalnya, pemerintah tidak bisa mengelak dari polusi udara yang dihasilkan dari kota-kota dengan pertumbuhan populasi, dan maraknya pembangunan infrastruktur seperti New Delhi.

 

“Pemerintahan kami sudah melakukan banyak hal. Misalnya di Delhi, kami melarang angkutan umum menggunakan bensin dan solar dan menggantinya dengan CNG. Kami juga tengah mengembangkan agar tenaga panel surya tidak hanya digunakan pada malam hari namun juga siang hari. Tapi bagaimanapun Delhi tetap menjadi salah satu kota penghasil karbon terbesar karena padatnya populasi, kemacetan dan pembangunan di sana,” kata Pradeep Kumar Rawat.