Jakarta – TAMBANG. PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) berencana untuk mengakuisisi seluruh saham Cokal Limited (CKA) dan akan selesai pada tahun ini juga. Dana untuk akuisisi perusahaan yang bergerak di komoditas batu bara metalurgi (coking coal) tersebut berasal dari right issue senilai US$100 juta.
Direktur dan Corporate Secretary Cakra Mineral (CKRA) Dexter Sjarif Putra menjelaskan bahwa PT Sinarmas Sekuritas telah ditujuk sebagai underwriter. “Kalau terjadi kesepakatan antara kami dengan Cokal, maka sumber dana akuisisi berasal dari right issue. Nilainya up to US$100 juta,” ujarnya, Selasa (3/3).
Di dalam laporan keuangan per juni 2014, Cokal memiliki asset senilai AUD$68,96 juta (Rp698,75 miliar dengan kurs Rp10.132). Sehingga nilai right issue akan melebihi dari nilai akuisisi. Tapi Dexter belum mau merinci penggunaan dana selain untuk akuisisi tadi.
Seperti dikutip dari laporan keterbukaan informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia, pada 27 Februari 2015, CKRA telah mengirimkan proposal penawaran untuk dapat mengakuisisi 100% persen saham perusahaan publik asal Australia itu.
Rencana akuisisi itu merupakan langkah awal perseroan untuk mulai menjajaki komoditas barang tambang baru yakni batu bara, khususnya batu bara metalurgi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja CKRA di masa akan datang, terkait kebutuhan smelter yang akan dibangun.
Perseroan saat ini tengah membangun smelter feronikel di kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 42.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar US$68 juta. Selain itu juga smelter besi kasar (pig iron) di Langkat, Sumatera Utara dengan kapasitas 200.000 ton per tahun dengan nilai investasi US$35 juta.
Apabila rencana akuisisi ini disetujui Cokal Limited, CKRA akan menindaklanjuti lebih jauh dengan melakukan uji tuntas atau due diligence atas perseroan CKA beserta seluruh entitas yang dimilikinya, yakni dengan melaksanakan financial due diligence, legal due diligence, dan penilaian aset.
Kelangsungan komoditas barang tambang batu bara khususnya batu bara metalurgi yang masih menjanjikan akibat masih minimnya pasokan di lndonesia.
Cokal Limited adalah perusahaan publik yang terdaftar di Australia, yang secara khusus bergerak di komoditas batu bara metalurgi. Badan usahanya di Indonesia, yaitu PT Cokal, berkantor di bilangan Jalan Sudirman, Jakarta. Cokal sedang menggarap enam proyek batu bara, yang sebagian besar berlokasi di Kalimantan Tengah.
Ketika dihubungi Majalah TAMBANG, Manajer Investor dan Humas Cokal, Endah Cakrawati, tidak menampik kabar tersebut. Namun, ia pun belum dapat membenarkan rencana akuisisi ini.