Vicharius DJ
[email protected]
Jakarta-TAMBANG. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengantongi nama-nama calon Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Nama-nama itu saat ini tengah diproses. Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, tenggat waktu pemilihan Dirut Pertamina jatuh pada Minggu (30/11).
Kementerian akan menilai ketujuh calon sebelum namanya diserahkan kepada Tim Penilai Akhir (TPA). “Sudah disiapkan. Ada tujuh nama. Beberapa kandidat yang sekarang memang harus diketahui assessment process dulu. Lalu di-interview,” ujarnya. Setelah melalui proses itu, baru kemudian diserahkan pada Tim Penilai Akhir (TPA).
Sementara itu muncul nama mantan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Rinaldi Firmansyah sebagai kandidat kuat Direktur Utama PT Pertamina.
Menanggapi hal itu, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Ugan Gandar mengatakan pihaknya akan menggerakan seluruh karyawan untuk mogok bekerja jika Rinaldi Firmansyah, terpilih sebagai Direktur Utama Pertamina.
Menurutnya, sekitar 14 ribu karyawan dari hulu sampai ke hilir produksi bakal melakukan aksi mogok jika Rinaldi terpilih. Sosok Rinaldi kata Ugan sama sekali bukan berlatar belakang minyak dan gas. Karenanya, ia berharap Presiden Joko Widodo mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
“Kita jelas bahwa kalau kita diajak bicara, akan menggerakkan semua kekuatan ke dalam,” ungkap Ugan.
Ia mengatakan, orang yang akan ditempatkan harus punya leadership kuat dan latar belakang migas. Jangan sampai nanti Jokowi sia-sia menempatkan orang yang salah. “Jika orang itu jadi, maka akan ada permainan yang lebih hebat yang dikendalikan orang di belakangnya,” kata Ugan.
Seperti yang diketahui, jabatan dirut Pertamina telah ditinggalkan oleh Karen Agustiawan pada akhir September 2014. Karen digantikan sementara oleh Pelaksana Tugas Dirut Pertamina, Muhammad Husen.