Jakarta, TAMBANG – PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), melalui anak perusahaannya BUMA Australia Pty Ltd telah menandatangani kontrak dengan Blackwater Operations Pty Ltd untuk menyediakan layanan penambangan pre-strip di tambang Blackwater. Kontrak tersebut diprediksi akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan BUMA Australia hingga Juni 2026, dengan produksi rata-rata tahunan overburden removal (OB) sekitar 36 juta bcm bank cubic meter (BCM).
Tambang Blackwater merupakan penghasil batu bara metalurgi yang terletak di Bowen Basin di Queensland tengah, Australia, yang memiliki sumber daya sekitar 1,8 miliar ton dengan usia penambangan diperkirakan mencapai lebih dari 50 tahun.
Tambang Blackwater dikendalikan oleh Whitehaven Coal Mining Limited setelah menyelesaikan akuisisi dari BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance. Kontrak telah diberikan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) itu, menjadi lanjutan kontrak di tambang Blackwater dari pengendali sebelumnya yakni BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance.
“Kami senang Whitehaven Coal telah mengakui keahlian BUMA Australia di tambang Blackwater. Kontrak baru ini menunjukkan bahwa reputasi BUMA Australia diakui dan dipercaya oleh para pemilik tambang,” kata Direktur Delta Dunia Group, Dian Andyasuri melalui keterangan resminya, Selasa (16/4).
Pada kesempatan yang sama, CEO BUMA Australia, Colin Gilligan mengatakan, kontrak ini mengukuhkan reputasi BUMA Australia di tambang Blackwater yang sudah berjalan sejak tahun 2012 lalu. BUMA Australia diklaim telah menjadi pemain kunci di Bowen Basin. Selain di tambang Blackwater, BUMA Australia juga mengelola layanan pre-strip dan penambangan batu bara metalurgi di tambang Goonyella Riverside dan Saraji, serta tambang Broadmeadow East dan Burton.
“Setelah Whitehaven mengakuisisi tambang Blackwater, kami antusias untuk turut berkontribusi terhadap kesuksesan operasional mereka. Rekam jejak kinerja kami yang aman, efisien, dan konsisten di Blackwater memperkuat keyakinan kami terhadap kemampuan kami untuk memberikan yang terbaik bagi Whitehaven Coal,” tegasnya.
Pencapaian tersebut diperkuat oleh peningkatan volume produksi sebesar 28% dari tahun ke tahun di Australia, didukung oleh perolehan kontrak yang signifikan dengan tambang Saraji milik BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance dan tambang Burton milik Bowen Coking Coal.
Untuk diketahui, BUMA Australia juga memegang kontrak untuk jasa penambangan di tambang Commodore dengan Millmerran Power Management Pty Ltd, yang akan berakhir pada 31 Agustus 2024. Keluarnya BUMA Australia dari tambang batu bara termal tersebut, yang terletak berdekatan dengan pembangkit listrik Millmerran di Queensland Tenggara, sejalan dengan strategi DOID untuk mengurangi operasi batu bara termal.
Langkah ini menggarisbawahi komitmen DOID untuk meningkatkan portofolionya dengan fokus yang lebih besar pada batu bara metalurgi dan mineral lainnya. DOID ingin mendiversifikasi dan mengurangi ketergantungan pada batu bara termal hingga di bawah 50% dari total pendapatan pada tahun 2028. Transformasi strategis DOID telah membuahkan hasil dengan kontribusi batu bara metalurgi dan infrastruktur yang menyumbang 19% dari pendapatan perseroan sepanjang tahun 2023.