Jakarta, TAMBANG – Direktur Niaga PT Bukit Asam, Adib Ubaidillah mengatakan, pihaknya mengantongi sisa kuota pasok domestik (Domestic Market Obligation/DMO) mencapai lima juta ton. Nominal tersebut tercatat sebagai kelebihan DMO pada kuartal ketiga 2018.
“Kita yang excess lima juta. Sudah secure tiga juta, potensi masih bicara,” ungkap Adib, Rabu (14/11).
Dari lima juta ton batu bara DMO itu, sekitar tiga juta ton sudah dikunci alias hampir laku. PTBA dan calon pembeli kuota DMO masih menunggu kepastian dari pemerintah terkait tata cara jual beli.
“Lebih ke governance-nya, kami tidak mau ada masalah di kemudian hari, bukan lebih ke berapa PTBA dapatkan tapi lebih ke governancenya,” beber Adib.
Soal volume produksi, hingga kuartal ketiga 2018, PTBA berhasil mengeruk batu bara mencapai 19 juta ton. Target produksi sampai akhir tahun, dicanangkan 25 juta ton.
Untuk diketahui, PTBA punya jatah memasok ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) sekitar 7-8 juta ton setiap tahunnya. Sedangkan pembeli lain dari pasar domestik, di antaranya Indonesia Power dan Semen Baturaja.
“Sekitar 7-8 juta (ton) per tahun. kita sama PLN seperti ibu bapak, dia butuh berapa kita penuhi. Indonesia Power tiga juta (ton). Ada Semen Baturaja,” ujar Adib.