Brazil-TAMBANG. Pemerintahan baru Presiden Dilma Rousseff disinyalir akan terbebani oleh korupsi yang menjalar di perusahaan minyak milik Brasil, Petroleo Brasileiro SA atau Petrobas.
Banyak pihak yang terlibat di kasus penyuapan perusahaan yang pernah di pimpin Rousseff sebagai direktur utama pada tahun 2003-2010 tersebut.
Saat pelantikan periode kedua kepemimpinannya jum’at (2/1) seperti yang dikutip oleh Bloomberg, Rousseff menyatakan bahwa dirinya tidak akan tinggal diam melihat manajemen Petrobas terpuruk.
“Pemerintah akan mengimplementasikan peraturan yang lebih ketat untuk mengawasi perusahaan minyak negara. Kita harus mampu menghindari Petrobas dari predator baik internal maupun eksternal manajemen,” ujar Rousseff.
Rousseff pun sempat disebut bertanggung-jawab atas buruknya manajemen yang membuka peluang terjadinya penyuapan di Petrobas.
