Jakarta-TAMBANG-Adanya aktivitas mudik dan arus balik saat ini turut mempengaruhi konsumsi bahan bakar minyak baik premium maupun solar. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan akan terjadi peningkatan konsumsi premium selama kegiatan mudik tahun ini. Sementara konsumsi solar diperkirakan akan turun. Trend kenaikan dan penurunan pun masih sama.
Kepala BPH Migas Andi M Sommeng mengatakan bahwa adanya mobilitas masyarakat yang tinggi telah membuat konsumsi premium naik 18%. “Diperkirakan konsumsi premium akan meningkat dari 70 ribu kilo liter per hari menjadi 80 kilo liter per hari. Sementara solar karena aktivitas truk berkurang maka konsumsi solar juga ikut turun,”tandas Andy M Sommeng saat konferensi pers kesiapan BPH Migas dalam rangka mengawasi penyediaan dan pendistribusian BBM selama Hari Raya Idul Fitri, Selasa (14/7).
Untuk Solar menurut catatan BPH Migas dari rata-rata konsumsi 37 kilo liter per hari turun menjadi 33 kilo liter per hari.
Untuk menjamin kelancaran penyediaan dan distribusi BBM selama lebaran, BPH Migas melakukan beberapa hal mulai dari pembentukan posko yang akan dibuka mulai dari H-7 sampai H +9. Tugas posko yang mana untuk BPH Migas bertempat di Kantor BPH Migas tidak lain memantau ketersediaan dan distribusi BBM melalui laporan badan usaha dan juga berita. Juga dari laporan monitoring lapangan oleh staf BPH.
Selain itu BPH Migas juga telah memerintahkan pada PT Pertamina (Persero) dan AKR Corporindo untuk mengamankan pasokan BBM sebelum dan sesudah Lebaran. “Pertamina akan membentuk Posko di kantor pusat dan juga kantor region Pertamina. Sementara AKR Corporindo akan membuka posko di kantor pusat dan seluruh kantor cabang,”terang Andy.
Selain itu dilakukan juga beberapa langkah dalam rangka mengamankan ketersediaan dan distribusi seperti SBPU yang harus buka 24 jam mulai H-15 sampai H+15. Kemudian melakukan switching tangki timbun di terminal BBM khusus pertamina dan juga tangki pendam di SPBU dari solar ke Premium/Pertamax.
“Juga ada pemisahan jalur contra flow untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas, bekerja sama dengan pihak Kepolisian,”tandas Andy.
Selain itu, selama di SPBU juga dibuat pemisahan pelayanan antara motor dan mobil serta menyediakan titik-titik SPBU transit khusus sepeda motor. “Kita juga akan menyediakan BBK dalam bentuk kemasan di SPBU yaitu Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex dalam kemasan di SPBU yang selama ini belum menjual BBK,”lanjut Andy.
Sementara terkait dengan stok, badan usaha diminta untuk menjaga stok BBM Nasional dalam kisaran 16-68 hari dimana premium selama 16,27 hari, Solar selama 26,44 hari, Minyak tahan selama 68,03 hari, Avtur selama 23,51 hari, Pertamax 25,64 hari dan Pertamax Plus 32,79. “Dan juga akan ada penambangan mobil tangki dan atau switching mobil tangki dari solar ke premium,”terang Andi.
Eugenius Soda (14/7)