Beranda Korporasi BP Indonesia Ingin Masyarakat Bintuni Kembangkan Industri Jasa

BP Indonesia Ingin Masyarakat Bintuni Kembangkan Industri Jasa

Jakarta – TAMBANG. BP Indonesia dalam komitmen AMDAL Pengembangan tangguh LNG 2012 melakukan dua kegiatan guna mengelola dampak dan peningkatan manfaat social responsible investor. Dua sektor kegiatan tersebut berupa Tangguh Indigenous Enterpreneurship Development Program (TIEDP).

 

“BP akan mengupayakan masyarakat asli yang tinggal di wilayah sekitar operasi Tangguh LNG dapat menerima manfaat ekonomi dari keberadaan Tangguh LBG dan mengembangkan industri jasa dan pelayanan dengan skala besar,” ujar Team Leader Program Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat Asli Papua, Ahmad Lie saat buka bersama BP Indonesia di Jakarta, kamis (9/7).

 

Dikatakan Ahmad, program ini dimaksudkan sebagai inisiatif peningkatan angka kandungan lokal (local content) dari keseluruhan aktivitas Tangguh LNG dari masa konstruksi sampai dengan masa operasi.

 

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, hingga saat ini, program pengembangan kewirausahaan telah berjalan dengan baik dan memberi peluang bagi para petani dan nelayan untuk menjual hasil mereka. Sejak tahun 2008, lebih dari 1.550 ton hasil tani dan perikanan senilai Rp34 miliar, sedangkan sejak Januari – Mei 2015 total supply adalah 120 ton dengan nilai Rp2.691 milyar.

 

Semuanya dalam bentuk buah-buahan, sayur mayor, ikan, kepiting dan udang telah dipasok ke Tangguh LNG melalui layanan jasa boga.

 

Selain sektor primer (pertanian perikanan), BP juga mempunyai program sektor sekunder (ac dan garment). Hal tersebut diwujudkan dengan usaha pakaian jadi serta usaha jasa perbaikan AC dan mesin pendingin.

 

BP bekerjasama dengan pusat industri garmen C59 di Bandung dan Yayasan Matshushita Gobel (Pusat Manufacturing Panasonic) di Jakarta. Beberapa warga dari Bintuni pun ikut serta dengan harapan bisa menjadi pionir saat nanti kembali ke Papua.