Susunan tim manajemen G-Resources Group Limited akan mengalami perubahan mulai 1 Juli 2015 mendatang. Walaupun alami perubahan posisi manajemen, PT Agincourt Resources optimis penambahan target produksi 2015 tercapai dan bahkan melebihi target.
Timothy John Vincent Duffy atau akrab dipanggil Tim Duffy yang saat ini menjabat sebagai Director of Operation G-Resources sekaligus menduduki posisi Executive General Manager PT Agincourt Resources, mulai 1 Juli 2015 mendatang akan menjabat sebagai Presiden Direktur PT Agincourt Resources sekaligus menempati posisi sebagai Managing Director Agincourt Resources.
Menurut Corporate Communication Senior Manager G-Resources, Katarina Siburian Hardono, pergantian jabatan ini dilakukan setelah adanya surat pengunduran resmi dari Peter Geoffrey Albert yang selama ini menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) G-Resources Group Limited dan Presiden Direktur PT Agincourt Resources (anak usaha G-Resources). PT Agincourt Resources sendiri adalah pengelola tambang emas dan perak di Sumatera Utara.
Nantinya, kata Katarina, posisi yang selama ini dijabat Peter Albert, mulai 1 Juli 2015 akan digantikan oleh Timothy John Vincent Duffy yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Agincourt Resources dan Managing Director Agincourt Resources. Sementara untuk jabatan Chief Executive Officer (CEO) G-Resources Group Limited akan dijabat oleh Chiu Tao. Lebih lanjut, Katarina mengatakan, walaupun mengalami pergantian pimpinan, hal itu tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan dalam meraih target produksi.
Tim Duffy yang telah bergabung dengan G-Resources sejak 2009 mengaku dirinya akan melanjutkan tugas yang selama ini diemban Peter Albert dengan mengedepankan kebijakan kegiatan operasional berbiaya rendah.
“Untuk ke depan sepanjang 2015, kami targetkan dapat menekan biaya operasional All-in sustaining costs (‘AISC’) US$600-US$700 per ounces dengan target produksi sebesar 285.000 ounces emas dan 2,3 juta ounces perak,” ucap Tim Duffy.
Perlu diketahui, hingga Januari 2015 perusahaan berhasil menekan biaya operasional sebesar US$750-US$850 per ounce dengan jumlah produksi 250.000 ounces emas dan 2,2 juta ounces perak. Pada pertengahan 2015, perusahaan tambang emas Martabe ini melakukan perubahan target produksi di 2015 menjadi 285.000 ounces emas dari 250.000 ounces emas dan 2,3 juta ounces perak dari sebelumnya sebesar 2,2 juta ounces perak.
Walaupun melakukan penambahan target produksi di 2015, Tim Duffy yakin pihaknya akan menghasilkan kinerja yang memuaskan serta dapat mencapai bahkan melampaui target yang telah ditentukan. Sebab itu, pihaknya terus melakukan efisiensi dan optimalisasi kegiatan produksi dengan strategi khusus yang diberi nama Martabe Improvement Program (MIP).
Mulai 30 Juni 2015 mendatang, Peter Albert secara resmi akan meninggalkan jabatannya. G-Resources sebagai pemilik 95% saham PT Agincourt Resources, mengaku akan memberikan penghormatan kepada Peter Albert yang selama enam tahun memberikan kontribusi bagi kemajuan G-Resources dan PT Agincourt Resources.
PT Agincourt Resources sendiri adalah pengelola tambang emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara. Perusahaan pemegang Kontrak Karya Generasi keenam ini memiliki luas konsesi sebesar 1.639 km2. Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia tersebut ditandatangani pada April 1997. Selain G-Resources, 5% saham PT Agincourt Resources dimiliki oleh PT Artha Nugraha Agung, sebuah badan usaha yang 70% sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30% dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.