Jakarta,TAMBANG, Perusahaan tambang dengan diversifikasi usaha BHP kembali menegaskan komitmen perusahaan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan risiko iklim dalam setiap operasinya. Dalam siaran persnya, manajemen BHP menjelaskan rencana aksi Transisi Iklim (climate transition) untuk mewujudkan dekarbonisasi. Kemudian juga strategis perusahaan dalam mengurangi emisi dalam kegiatan operasi menuju net zero emission pada tahun 2050.
CEO BHP Mike Henry mengatakan semua ini dibangun di atas komitmen yang sudah dibangun selama beberapa dekade untuk mengatasi perubahan iklim termasuk menetapkan target emisi operasional, melakukan analisis scenario. Termasuk dampak potensial dari transisi menjaga suhu global dibawah 1,5 derajat Celsius. Kemudian berinvestasi dalam teknologi, produk, dan layanan yang mendukung dekarbonisasi.
“Tujuan kami adalah memposisikan BHP untuk berkembang di dunia rendah karbon dengan meminimalkan emisi dari produk yang ada sambil menyediakan komoditas yang dibutuhkan dunia untuk mencapai masa depan net zero emission. Kami berkomitmen untuk memainkan peran kami melalui tindakan yang berarti dalam rantai nilai kami, dukungan berkelanjutan untuk solusi teknologi rendah karbon dan mengadvokasi hasil kebijakan yang meningkatkan respons global terhadap perubahan iklim,”tandas Mike Henry.
Untuk diketahui BHP menargetkan net zero emission pada tahun 2050 untuk emisi GRK dari semua pengiriman produknya. Ini tergantung pada ketersediaan solusi netral karbon termasuk teknologi rendah/nol-emisi di kapal yang sesuai dan pemanfaatan bahan bakar laut rendah/nol-emisi.
Di jangka pendek perusahaan akan mempertahankan total emisi operasional pada atau di bawah level 2017 pada tahun 2022. Sementara untuk jangka menengah, BHP menargetkan pengurangan emisi operasional setidaknya 30% dari level 2020 di 2030.