Jakarta-TAMBANG. Tahun ini, PT Berkat Resources Indonesia bakal membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Bombana, Sulawesi Tenggara. Smelter berkapasitas 200 ribu ton nikel per tahun ini akan beroperassi pada 2016.
Kepada Majalah TAMBANG (30/1), Direktur Utama PT Berkat Resources Indonesia, Tony Wenas mengatakan smleter yang akan dibangun memang berskala kecil dengan dana investasi di bawah US$ 10 juta. Saat ini ia sedang memilah investor yang tertarik dan prospeknya paling cerah. Kebanyakan dari investor itu berasal dari Cina.
“Semua kebanyakan dari Cina. Mereka banyak yang tertarik sejak pelarangan ekspor dilakukan. Investasinya juga kecil, tidak sampai US$ 10 juta,” ujar Tony
Dijelaskan Tony, pembangunan smelter dengan produk akhir nickel pig iron (NPI) ini akan memakan waktu kurang lebih enam bulan.
Ia menambahkan saat ini perusahaannya telah memperoleh izin prinsip maupun kepastian areal lokasi pabrik dari Kabupaten Bombanap. Apabila seluruh perizinan seperti analisis dampak lingkungan (amdal), IUP operasi produksi khusus sudah diterbitkan, serta kegiatan konstruksi bisa dimulai pada pertengahan tahun ini, pihaknya optimistis pada 2016 mendatang smelter tersebut bisa beroperasi.
“Hanya tinggal menunggu izin dari Gubernur Sulteng. Setelah itu beres semua,” ujarnya.
Kabupaten Bombana memang kaya akan komoditas nikel. Tony mengaku, perusahaannya sudah menggandeng izin usaha pertambangan (IUP) di daerah setempat untuk menjamin pasokan bahan baku hingga sepuluh tahun mendatang meskipun ia masih enggan menyebutkan identitas perusahaan tambang tersebut.