Jakarta, TAMBANG – Perusahaan tambang batu bara pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraih sertifikasi ISO 50001:2018 tentang Sistem Manajemen Energi dari badan sertifikasi PT TUV SUD Indonesia.
Penyerahan sertifikasi dilakukan langsung oleh Presiden Direktur PT TUV SUD Indonesia, Yuan Handayana kepada Direktur utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail di Jakarta.
Sertifikasi ISO 50001:2018 diberikan karena PTBA telah memenuhi standar dalam mengelola penggunaan energi dan mengukur kinerja energi secara berkelanjutan. Terkait hal ini, Arsal Ismail mengatakan bahwa sertifikasi ISO 50001:2018 merupakan bukti komitmen kuat PTBA dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
“PTBA memiliki visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Karena itu, kami sangat memperhatikan efisiensi energi dan pengurangan emisi dalam kegiatan operasional. Sertifikasi ISO 50001:2018 merupakan pengakuan terhadap komitmen kami pada keberlanjutan lingkungan,” kata Arsal dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (26/3).
Dia menambahkan, pihaknya telah melaksanakan sejumlah program untuk efisiensi energi dan pengurangan emisi, sesuai dengan roadmap manajemen karbon PTBA hingga 2060.
“Di antaranya, kami mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik. Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA di antaranya Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan Pompa Tambang berbasis Listrik,” ujar Arsal.
PTBA juga telah mengoperasikan bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan Unit Pertambangan Tanjung Enim. Selain itu, Perusahaan menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Kemudian melalui Program Eco Inovasi, PTBA menghasilkan efisiensi energi sebesar 380.697 gigajoule (GJ) per tahun dan penurunan emisi 95.383 ton CO2e per tahun.
“PTBA akan terus berupaya menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan, salah satunya melalui implementasi sistem manajemen energi yang baik, agar dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, kepatuhan, serta memberikan dampak positif untuk lingkungan,” tutupnya.