Jakarta, TAMBANG. HAMISH Tyrwhitt, yang kemarin diumumkan menggantikan Amir Sambodo sebagai perusahaan tambang batu bara Asia Resource Minerals, setahun lalu dipecat oleh Leighton, kontraktor besar dari Australia. Pemecatan itu terjadi setelah Leighton diambilalih oleh pemilik baru yang berasal dari Spanyol.
Hamish menjadi kepala eksekutif mulai Maret. Sementara bulan Februari lalu, bekas bosnya, Wal King, sudah terlebih dahulu diangkat menjadi chairman Asia Resource Minerals. Koran Australian Financial Review menyebutkan, masuknya duet Wal King dan Hamish adalah reuni alumni Leighton. Hamish masuk ke Asia Resource sejak Desember. Ia mula-mula menjadi direktur non-eksekutif.
Asia Resource Minerals memiliki kapitalisasi pasar sekitar Aus$58 juta. Saat ini, 1 Aus$ kira-kira setara dengan Rp 10.000. Asia Resource saat ini tengah diinvestigasi oleh Otoritas Perilaku Keuangan, lembaga resmi pemerintah Inggris yang bertugas menyelidiki ketaatan perusahaan terhadap aturan keuangan. Penyelidikan itu dilakukan karena pemegang saham melihat ada kejanggalan transaksi ketika Berau Coal, satu-satunya aset milik Asia Resource Minerals, dipimpin oleh Rosan Perkasa Roslani.
Masuknya Hamish menunjukkan makin kuatnya dominasi Nathaniel Rothschild di Asia Resource Minerals. Setelah sukses membendung keinginan Samin Tan untuk menempatkan orang-orangnya, Rothschild melakukan langkah berikutnya. Ia menjamin penerbitan utang baru Asia Resource sebesar US$ 100 juta. Tindakan ini mendongkrakkan saham Rothschild menjadi di atas 30%.
Seorang petinggi Berau Coal di Jakarta mengatakan, selain Samin Tan dan Rothshild, masih ada pemegang saham lain yang juga menentukan, yakni bank dari Austria, Raiffeisen Bank International AG. Bank ini memiliki hak suara sekitar 23%, yang dia dapat dari Samin Tan. Pada November 2013, Samin Tan meminjam US$224 juta kepada Raiffeisen, namun ia gagal membayar. Sehingga hak suara yang jadi agunan itu diambil alih oleh bank.
Foto: Hamish Tyrwhitt. Sumber foto: gammondandfriends.blogspot.com