Jakarta – TAMBANG. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan penambahan emiten sebanyak 32 emiten pada tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2014 tercatat sebanyak 23 perusahaan baru yang tercatat, turun dari tahun 2013 sebanyak 31 perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 24 emiten.
“Kita harus bekerja sekeras-kerasnya dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya,” ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito.
Total dana yang dihimpun sepanjang tahun 2014 sebesar Rp43,97 triliun. Sedangkan sepanjang tahun 2014 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia mengalami kenaikan sebesar 904,196 poin atau 21,15 %.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Nurhaida menyampaikan, tanggal 29 Desember 2014 kemarin, IHSG tercatat di level 5178 poin atau meningkat 21,15 persen dibanding tahun 2013.
“Sepanjang tahun 2014, IHSG mencatatakan nilai tertinggi pada tanggal 8 September 2014 di level 5.246 dan titik terendah pada tanggal 7 Januari 2014 di level 4.175,” ujarnya pada acara Konferensi Pers Akhir Tahun 2014 Pasar Modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 30 Desember 2014.
Nilai kapitalisasi pasar Indonesia mengalami kenaikan sebesar US$68,75 miliar atau 19,90 persen dari US$345,54 miliar pada tanggal 30 Desember 2013 menjadi US$414,29 miliar pada tanggal 24 Desember 2014.
Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 5.175,64 sampai dengan 5.226,95. Dari 507 saham yang diperdagangkan, sebanyak 167 saham menguat, 143 saham melemah dan 197 stagnan.
Nurhaida menyampaikan, jika dilihat dari kondisi domestik Indonesia, tahun 2014 merupakan tahun yang dipenuhi dinamika perpolitikan tanah air. Sentimen terhadap IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi perpolitikan tanah air.
Terkait persiapan pasar modal dalam menghadapi tantangan tahun 2015 mendatang, OJK sebagai regulator hanya dapat mempersiapkan pasar terhadap hal-hal yang yang dapat menyebabkan pasar berpotensi negatif.
Penulis: Rukmi Hapsari