Jakarta, TAMBANG – Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga sudah menjangkau tiga titik di kecamatan yang berbeda di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur sejak Desember 2017 lalu.
Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Muhammad Ibnu Fajar, menjelaskan, ketiga titik tersebut berada di Kecamatan Kelay dengan kapasitas Tanki sebesar 7 KL, di Kecamatan Tabalar dengan kapasitas 15 KL, dan Kecamatan Biduk-Biduk dengan kapasitas 10 KL.
“Kapasitas tersebut jumlahnya sama bagi masing-masing BBM, Premium dan Solar,” kata Ibnu Fajar, setelah melakukan monitoring di wilayah pesisir Kalimantan Timur itu, Kamis (18/1).
Mayoritas masyarakat di Berau, sambung Ibnu Fajar, menggantungkan hidupnya pada hasil penangkapan ikan di laut. Kapal-kapal nelayan yang digunakan sehari-hari bertumpu kepada BBM.
“Diharapkan dengan kehadiran BBM Satu Harga, roda perekonomian masyarakat Berau bisa terbantu. Sebab sebelumnya harga BBM bisa mencapai Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu. Kini harganya sama seperti jawa, Rp 6.450 (untuk Premium). Sementara untuk harga Solar dibanderol Rp 5150 per liter,” imbuh Ibnu Fajar.
Perlu diketahui, akses ketiga Kecamatan tersebut tidaklah mudah, jaraknya cukup jauh dari tempat suplai BBM, yaitu dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Jober Berau PT. Pertamina. Kelay misalnya, dari TBBM berjarak 133 KM, lalu Tabalar berjarak 150 KM, dan Biduk-Biduk yang berjarak 250 KM dari pusat kota Tanjung Redeb.