Jakarta-TAMBANG. Harga tembaga untuk kontrak September pukul 06:47 WIB pagi ini kembali melemah sebesar 0,31% atau bertengger di posisi US$237,5 per pound di bursa Comex, seiring berkurangnya permintaan dari Cina sebagai konsumen logam terbesar dunia.
Pada akhir pekan lalu(24/7), harga komoditas yang digunakan investor sebagai indikator penguatan ekonomi dunia itu juga melemah 0,13% atau berada di level US$238,25 per pound sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (27/7/2015).
Harga tembaga turun ke level terendah sejak 2009 setelah data manufaktur menjadi bukti bahwa permintaan di Cina lesu. Indeks manufaktur Cina tanpa diduga merosot ke level terendah dalam 15 bulan setelah bursa komoditas negara itu diperketat.
Dibandingkan 30 Juni, harga tembaga sudah melemah 24 poin.“Penyebab dibalik aksi jual adalah akibat minat konsumen Cina mulai menurun, bahkan anjlok,” ujar Edward Meir, Analis INTL FCStone sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (27/7).
Fakta bahwa ekonomi Cina sedang sulit, terutama dari sisi manufaktur, menunjukkan bahwa pemulihan masih akan berjalan lambat, ujarnya menambahkan.