Beranda Mining Services Astra Indonesia Dorong Kegiatan Kumpulkan Sampah Plastik

Astra Indonesia Dorong Kegiatan Kumpulkan Sampah Plastik

Jakarta – TAMBANG. Mungkin terdengar agak aneh jika disebutkan bahwa sampah plastik bisa menjadi uang, kue kering, daging sapi dan bahkan untuk pengobatan. Tetapi itulah yang terjadi di Bank Sampah Sanora, salah satu binaan PT Astra International Tbk  yang beroperasi di RW 03, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

 

“Bank Sanora ini tidak hanya memberikan uang, nasabah dapat menukarkan tabungan sampah dengan sembako. Ini menjadi keunikan tersendiri,” tutur Endang S. (50), yang sudah tiga tahun menjadi pengelola Bank Sampah Sanora, Sabtu (6/6).

 

Dari sampah plastik yang disetorkan nasabahnya yang kini mencapai 825 orang, Bank Sampah Sanora dapat mengantongi pendapatan Rp 10 juta-Rp 15 juta per bulan. Selain sampah plastik, nasabah bank tersebut dapat menyetorkan sampah bernilai lainnya seperti kardus.

 

“Dengan begitu, keberadaan bank sampah ini diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat, sehingga lingkungan sekitar menjadi bersih,” demikian Yulian Warman, Head of Public Relation PT Astra International Tbk sabtu (6/6).

 

Lain yang di Bank Sampah Sanora lain pula dengan yang ada di Posyandu RW 02, Keluarahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Wawa (45), Ketua Posyandu RW 02, mengakui bahwa mereka juga mengelola Bank Sampah RW 02 Warakas. Bank Sampah Warakas ini berbeda, mereka menerima sampah plastik bekas dari ibu-ibu yang berkunjung ke Posyandu.

 

Jika Bank Sanora memberikan sembako, Bank Sampah Warakas bekerja sama dengan Astra dapat membantu pengobatan pasien dengan biaya botol plastik air mineral. “Botol plastik bekas yang mereka bawa sebagai dana iuran Posyandu,” terang Wawa.

 

Sebagai bagian dari AGL, Astra juga mengadakan Jakarta Green Run (JGR) dengan jumlah pendaftar mencapai 3.142 orang, naik 12,7% dibandingkan dengan pendaftar JGR pada tahun 2014 yang hanya mencapai 2.789 orang.

 

Selain itu,  pekan lalu Astra mengadakan lomba lari Bali Green Run (BGR) di Elephant Park Safari, Ubud Bali. Pesertanya diikuti 500 pelari dari 12 negara, yaitu Perancis, Jerman, Jepang, Kenya, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, Singapura, Filipina, Rusia dan Amerika.

 

Dari pendaftaran peserta BGR berhasil dikumpulkan 3.110 botol plastik seberat 85 kilogram, sedangkan dari JGR berhasil dikumpulkan sebanyak total 43.500 botol plastik seberat 435 kilogram. Secara total, BGR dan JGR berhasil mengumpulkan 46.610 botol plastik seberat 520 kilogram atau bertambah hampir 90% dan 16% masing-masing dari jumlah botol plastik dan beratnya.

 

Kegiatan yang sama juga diadakan di Jakarta, di Yogyakarta, Medan dan Balikpapan pada Minggu (7/^). Di Yogyakarta, gerakan AGL meliputi Jogja Green Run yang diikuti lebih dari 700 pelari dan dihadiri lebih dari 2.000 pengunjung. Selain fun run, juga ada ada kampanye lingkungan hidup dari komunitas Secercah Harapan Indonesia (SHIND), yang turun ke jalan membawa berbagai slogan lingkungan hidup dan peragaan busana dari bahan daur ulang yang diperagakan oleh tim Jogja Fashion Week.

 

Di Medan, gerakan ramah lingkungan AGL dilaksanakan di Kampung Aur dan kampanye lingkungan susur sungai di Sungai Deli, Medan. Kegiatan ini dihadiri Walikota Medan Dzulmi Eldin dan sekaligus akan diisi dengan penyerahan 200 pohon, empat gerobak sampah dan dihadiri sekitar 1.000 orang,

 

Sementara di Balikpapan, kampanye AGL akan diisi dengan fun night gowes, green talk show dan uji emisi kendaraan gratis. Jumlah pesertagowes diperkirakan mencapai 1.000 orang dengan total pengunjung dapat mencapai 2.000 orang.

 

Dari rangkaian gerakan AGL di Bali, Jakarta, Medan dan Balikpapan total pengunjung diperkirakan dapat mencapai 16.000 orang. Dan pekan depan, tepatnya Minggu (14/6) kegiatan serupa dilaksanakan di Pekanbaru, Palembang, Makassar, Bandung dan Surabaya.