Jakarta-TAMBANG. Sepanjang Maret lalu, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) hanya melakukan perencanaan pemboran pengembangan dan pemboran detil di Pit 6 Blok Kohong, Kalimantan Tengah. Karena belum ada kegiatan lapangan yang dikerjakan, maka anak usaha PT Borneo Lumbung Energi dan Metal, Tbk tersebut tak perlu mengeluarkan biaya selain untuk gaji bulanan karyawan divisi eksplorasi.
Berdasarkan laporan yang sudah dihitung berdasar standar kode JORC, Blok Kohong memiliki cadangan batu bara terbukti sebanyak 42,4 juta ton.
“Eksplorasi pemboran perapatan melanjutkan pemboran di Pit 6, dimana secara keseluruhan merupakan pengeboran pra-produksi. Seluruh cadangan sudah layak tambang, tetapi sebelum melakukan penambangan diperlukan perapatan titik bor untuk pengecekan keberadaan lapisan-lapisan batu bara yang ditargetkan,” demikian tertulis dalam laporan eksplorasi bulanan yang disampaikan Direktur Borneo Lumbung Energi dan Metal, Kenneth Raymond Allan, Jumat (10/4).
Kegiatan eksplorasi sampai Maret 2015 difokuskan di Blok Kohong Pit 6 dengan tujuan untuk mengusahakan optimasi pit dan penetapan batasan pit. Eksplorasi pengembangan dilakukan untuk mencari kelanjutan lapisan-lapisan batu bara ke arah selatan lokasi tersebut.
“Rencana eksplorasi terperinci dilakukan dengan pemboran sebanyak 23 lobang bor dengan total kedalaman 5.750 meter, yang seluruhnya open hole. Pengeboran pengembangan di Pit 6 sendiri adalah sebanyak 14 lobang dengan total kedalaman 1.428 meter, dengan rencana biaya US$ 231.479,” jelasnya lagi.
Untuk bulan April 2015 ini, Asmin Koalindo berencana melakukan perencanaan dan penyusunan anggaran eksplorasi pemboran di luar pit.
Lokasi tambang di Blok Kohong memiliki 7 pit yang dalam jangka panjang akan terintegrasi menjadi satu pit besar. Keseluruhan sumber daya batu bara di tambang Asmin Koalindo merupakan jenis batu bara dengan kadar vitrinite yang tinggi dan kadar abu yang rendah, yang dapat bercampur dengan baik serta mampu bersaing dengan batu bara yang dihasilkan dari Australia.