Jakarta TAMBANG – Pasca bergerak positif, laju bursa saham Asia kembali melemah, seiring mulai diberlakukannya tarif dagang tambahan oleh pemerintah AS terhadap sejumlah barang-barang impor China senilai USD200 miliar.
Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), pada Kamis (12/7) memaparkan, pelaku pasar bereaksi negatif dengan pemberlakuan pengenaan tarif dagang tersebut.
Sentimen yang sama di bursa saham Asia turut, dirasakan bursa saham Eropa yang cenderung mengalami pelemahan.
Tampaknya pelaku pasar juga merespon negatif sikap pemerintah AS yang mengenakan tarif impor tambahan, terhadap sejumlah barang-barang impor China. Indeks pan-European Euro Stoxx 600 turun 1,2 persen dengan tekanan pada sejumlah sektor.
Sementara di AS, pasca bergerak di teritori positif, laju bursa saham kembali bergerak di zona merah. Adanya sikap pemerintah AS yang mulai memberlakukan tarif impor terhadap sejumlah barang impor dari China direspon negatif dan dikhawatirkan akan meluas ke berbagai negara yang menjadi mitra dagang AS.
Saham-saham berkapitalisasi besar tidak luput dari aksi jual, terutama saham-saham indutrial dan energi. Pelaku pasar bereaksi negatif sembari menantikan rilis kinerja semesteran dari para emiten.