Beranda Batubara APTK Resources Jajaki Bangun PLTU

APTK Resources Jajaki Bangun PLTU

Jakarta–TAMBANG. Di saat harga batu bara di pasaran global melemah, banyak perusahaan tambang mulai melirik usaha pembangkil listrik sebagai bagian dari diversifikasi usaha. Ini juga yang dilakukan PT ATPK Resources,Tbk.

 

Direktur Keuangan APTK, Albert J. Bangun menegaskan bahwa perseroan akan fokus pada batu bara dan infrastruktur yang berbasis batu bara. Untuk itu, evaluasi terkait program pemerintah seperti infrastruktur kelistrikan sedang dilakukan. “Kalau kita realistis sekarang adalah PLTU untuk lebih meningkatkan apa yang kita punya, yaitu batu bara, karena di ekspor harganya ambruk, kenapa tidak dimanfaatkan ke PLTU,” kata Albert.

 

Namun Albert mengakui saat ini perseroan belum sampai pada tahap studi dan masih sebatas melakukan penjajakan. Beberapa faktor juga masih dipertimbangkan, misalnya  kalau di Kalimantan harus dilihat di mana, apakah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan atau Kalimantan Barat. Kedua tambangnya sendiri dan ketiga infrastrukturnya yakni apakah ada PLN sebagai pembeli listrik dan penyedia transmis. Karena, tanpa transmisinya berarti dari mulai dari nol.

 

Albert menuturkan, perseroan juga belum menentukan besaran kapasitas pembangkit PLTU Mulut tambang. Namun, sudah bisa dipastikan untuk perhitungan anggarannya. Misalnya untuk membangun 2×20 MW atau 2×15 MW, anggaran 1 MW biayanya US$2,5 juta. “Mungkin Mega alam sejahtera yang akan melakukannya nanti,” tukasnya.

 

Hingga bulan Maret 2015, produksi batu bara perseroan mencapai 388 ribu ton. Sedangkan  target 2015 sebesar 2,5 juta ton setahun. Perseroan juga menganggarkan belanja modal tahun 2015 sekitar Rp100 miliar, jumlah tersebut dipergunakan untuk menambah alat-alat dan pembebasan tanah. “Realisasinya masih belum. Kalau 2014 kita hanya pelaksanaan right issue 2013,” ujarnya lagi.

 

Selain itu untuk memperjelas fokus bisnis perusahaan, PT APTK Resources Tbk (APTK) mengubah namanya menjadi PT Bara Jaya Internasional Tbk. Perubahan yang dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) setelah RUPS ini, dikatakan tidak akan mengubah bisnis utama perseroan, yaitu batu bara.

 

“RUPSLB kali ini mengesahkan perubahan anggaran dasar, yaitu perubahan nama  dari APTK Resources Tbk menjadi Bara Jaya International Tbk.,” ujar Direktur Keuangan APTK, Albert J. Bangun di Jakarta (4/6). Saat ini pihaknya menunggu pengesahan Kementrian Hukum dan HAM terkait perubahan nama ini.