Jakarta,TAMBANG,- Asosias Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyelenggarakan seminar bertajuk “Peluang Investasi Di Era Dekarbonisasi”. Ini merupakan rangkaian pre-event menuju APBI33ANNIVERSARY. Ketua Umum APBI Pandu Sjahrir dalam sambutannya menyebutkan bahwa industri batu bara saat ini dan ke depan penuh dengan dinamika. Dalam mendukung era industri batu bara yang mengarah ke transisi energi dan berkomitmen dalam pelestarian lingkungan. “Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, acara hari ini bertema Peluang Investasi di era Dekarbonisasi,”tandas Pandu.
Indonesia menurut Pandu telah berkomitmen menurunkan untuk penanganan perubahan iklim melalui dokumen Nationally Determined Contributions (NDC) yang menargetkan penurunan emisi pada tahun 2030 sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan dukungan internasional. Dalam Presidensi G20 mendatang juga menaruh perhatian pada transisi energi.
“Dalam semangat ini, APBI sebagai mitra Pemerintah akan aktif mengkonumikasikan dan mensosialisasikan upaya-upaya pengurangan jejak karbon dalam kegiatan usaha. Kita memerlukan strategi dan kolaborasi yang tepat untuk mengembang sumber energi terbarukan di Indonesia,”ungkap Pandu.
Selain itu menurut Pandu, Indonesia juga punya peluang untuk membangun perubahan di sektor energi lewat skema carbon credit dan target Pemerintah menuju net zero emission. “Untuk perusahaan pertambangan, coba kita fokus menjalankan usaha yang fokus pada upaya mengurangi jejak karbon seperti energy transition mechanism salah satunya pengembangan Industri ke downstream, percepatan reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang, menggunakan EBT serta carbon market dan carbon trading,”lanjut Pandu.
ia juga mengingat bahwa aspek ESG di industri pertambangan batu bara juga semakin penting. “Dan ini menjadi kesempatan untuk kita semua untuk melaksanakannya. Kami mengajak seluruh pihak untuk membangun sektor pertambangan dan energi agar lebih baik dalam menjalankan praktek pertambangan,”pungkasnya.
Acara ini dibagi dalam 2 sesi yang membahas terkait respon pelaku usaha terhadap peluang investasi pengembangan energi bersih dan peran penting reklamasi dan rehabilitasi dalam mendukung penurunan jejak karbon.