Jakarta – TAMBANG. PT ANTAM (Persero) Tbk (IDX : ANTM) dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) (INALUM) bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (PELINDO II) dalam penggunaan pelabuhan di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Penggunaan pelabuhan ini terkait dengan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
Penandatanganan nota kesepahaman bersama dilakukan oleh Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman, Direktur Utama Inalum Winardi, dan Direktur Utama Pelindo II Dede R. Martin di hadapan Menteri BUMN Rini Soemarno pada tanggal 1 Maret 2016 di Gedung Kementerian BUMN Jakarta.
“Kerjasama untuk mengkaji pembangunan pelabuhan ini merupakan salah satu progress rencana pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Ruang lingkup kerjasama diantaranya untuk melakukan inventarisasi potensi yang dimiliki masing-masing perusahaan, melakukan kajian baik aspek finansial, teknis, operasional, komersial, legalitas dan lain-lain,” ujar Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman dalam keterangan resminya kepada bursa rabu (2/3).
Kerjasama ini juga merupakan salah satu implementasi ANTAM dan INALUM untuk bekerjasama dengan mitra ketiga yang akan menyiapkan infrastruktur pelabuhan yang dapat dimanfaatkan pada tahap konstruksi dan tahap operasi SGAR. Pelabuhan Pelindo II direncanakan akan dibangun di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat yang terletak 6 km dari lokasi rencana pembangunan SGAR.
ANTAM dan INALUM akan bekerjasama dengan Aluminum Corporation of China sebagai mitra strategis yang akan membawa kapabilitas teknologi dan pendanaan pada proyek SGAR. Pabrik SGAR ini direncanakan memiliki kapasitas 2 juta ton alumina per tahun dengan kebutuhan bijih bauksit sebesar 6 juta wmt (wet metric ton) per tahun.
Pembangunan pabrik SGAR dilakukan secara bertahap dengan kapasitas tahap pertama sebesar 1 juta ton SGA per tahun. Sedangkan 1 juta ton alumina tahap kedua akan dibangun setelah tahap pertama berhasil. Alumina yang dihasilkan diharapkan akan memenuhi kebutuhan bahan baku INALUM yang saat ini masih diimpor.