Jakarta-TAMBANG. BUMN tambang PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sedang membidik lima lokasi tambang emas yang baru. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan cadangan emas perseroan dan juga sebagai langkah antisipasi mengingat tambang emas di Pongkor, Jawa Barat akan berakhir pada tahun 2019. Oleh karenanya perusahaan membidik setidaknya lima lokasi tambang emas yang baru yang tersebat di seluruh Indonesia termasuk di pulau Jawa.
Direktur Marketing PT Aneka Tambang, Hary Widjajanto mengakui Antam akan fokus untuk meningkatkan cadangan emas. Menurutnya perseroan memilih fokus melakukan eksplorasi emas mengingat cadangan dan sumber daya bijih emas terus menurun dimana pada tahun 2015 menjadi 7,23 juta dry matric ton (dmt) dari sebesar 8,25 juta dmt pada 2014.
“Dari tiga komoditas utama Antam yakni nikel, bauksit dan emas, memang pada tahun ini kita fokus eksplorasi emas. Ini untuk mengantisipasi tambang emas Pongkor yang dari data cadangan terbukti akan habis pada 2019,” terang Hary Widjajanto di sela buka puasa bersama media di Jakarta, Senin (20/6).
Hadi pun menambahkan dilihat dari rasio pemakaian dengan cadangan masing-masing komoditas, terlihat sumber daya emas memang harus dilakukan eksplorasi. Sementara bijih nikel dengan cadangan sebesar 988,2 juta wet matric ton (wmt) pada 2015 dari 985,5 wmt pada 2014. Dan cadangan bauksit 700,9 juta wmt pada 2015 dari 701 juta wmt. “Dilihat dari rasio pemakaian dengan cadangan masing-masing komoditas, terlihat sumber daya emas harus dilakukan eksplorasi,”terang Hary.
Ada lima lokasi yang dibidik guna pengembangan eksplorasi emas di Tanah Air. Namun Hary belum menjelaskan lebih rinci lokasi-lokasi tersebut dengan alasan masih dalam tahap awal. Dia hanya mengungkapkan, salah satu lokasi berada di pulau Jawa.
Dalam kegiatan ini Antam menggandeng mitranya di tambang emas Gosowong, Mauluku Utara, Newcrest Mining Limited (Newcrest). Dimana pendanaannya disediakan oleh pihak Newcrest dengan total investasi sebesar US$ 2 juta. “Dana itu semua dari Newcrest, Antam menyiapkan teknologi, infrastruktur dan pengalaman,” jelas Hary.
Sebagaimana diketahui Antam memang memiliki tiga produk tambang unggulan yakni nikel, emas dan bauksit. Emas menjadi contributor terbesar dalam penjualan Antam di tiga bulan pertama tahun ini. Menariknya Antam menjadi satu-satunya produsen emas batangan di Indonesia yang terakreditasi internasional dari London Bullion Market Association.
Tahun ini Antam menargetkan produksi emas sebanyak 2,450 ton, atau naik dari 2015 sebesar 2,2 ton. Dari total target 2016, sebesar 1,450 ton dari tambang dari Pongkor, dan sisanya 1 ton dari Cibaliung.
Sementara penjualan emas Antam tahun ini ditargetkan mencapai 11 ton. Hingga Mei 2016 penjualannya sudah mencapai 4 ton. Selain menjual ke pasar domestik, perseroan juga melakukan ekspor ke India, Singapura hingga Malaysia.
Di tahun 2015 penjualan emas Antam mencapai 14 ton emas. Dari total tersebut, sebesaar 8,1 ton dijual ke india, 3,4 ton ke Singapura, dan sisanya lokal. “tahun 2015 memang menjadi anomaly tersendiri dan kami bersyukur karena bisa masuk ke pasar India,”terang Hary.