Jakarta, TAMBANG – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan penambahan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api hingga 72 juta ton per tahun pada 2026. Untuk menyukseskan ambisi ini, BUMN Holding pertambangan ini bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk mengembangkan Train Loading System dan Coal Handling Facility.
“Sejalan dengan target Perusahaan untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 72 juta ton per tahun pada 2026, dilakukan pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim – Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun, dengan lingkup yang dibangun oleh PTBA adalah Train Loading System dan Coal Handling Facility,” ujar Sekretaris Perusahaan PTBA, Apollonius Andwie, dilansir Selasa (14/3).
Sementara itu, PT KAI akan menyiapkan dermaga serta sarana transportasinya seperti gerbong. Menurut Apollonius, jalur ini direncanakan beroperasi pada triwulan keempat tahun 2024.
Di samping itu, juga dikembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada triwulan III 2026.
“Di mana fasilitas nantinya akan dipergunakan untuk mendukung kerja sama sinergi BUMN rantai pasokan batu bara untuk meningkatkan ketahanan kelistrikan nasional. Penandatanganan Head of Agreement telah dilakukan oleh PTBA, KAI, dan PLN pada 16 Februari 2022 lalu,” jelasnya.
Untuk meningkatkan volume angkut, PTBA juga menjalin kerja sama dengan PT RMK Energy Tbk (RMKE), melalui anak usahanya yaitu PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK). Keduangan telah menandatangani nota kesepahaman bersama untuk mengangkut 2,5 juta ton batu bara PTBA dan dapat ditingkatkan sampai dengan 1 juta ton setiap tahunnya mulai tahun 2023.
Melalui nota kesepahaman ini, Grup RMKE atau afilisasinya juga akan membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batu bara dari proses loading & unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang atau barge hingga transshipment menuju mother vessel.