Beranda Mining Services Ancora Indonesia Resources Tetap Fokus Di Migas Dan Batu bara

Ancora Indonesia Resources Tetap Fokus Di Migas Dan Batu bara

Jakarta-TAMBANG. Kinerja  PT Ancora Indonesia Resources, Tbk diperkirakan akan mengalami tekanan. Pasalnya, sektor yang menjadi sumber pendapatan utama yakni sektor migas dan batu bara sedang menurun. Direktur Utama Ancora Indonesia, Rolaw P. Samosir menjelaskan bahwa potensi kerugian yang dialami perseroan tahun ini karena harga minyak dunia yang sedang melemah dan juga batu bara yang turun. Meski demikian, Rolaw  tidak membuat pihaknya pesimis.

 

Melalui anak usahanya, PT Bormindo Nusantara, perusahaan yang fokus pada investasi di sektor energi dan sumber daya alam itu mengincar pendapatan sebanyak US$ 50 juta dari penyewaan rig.

 

Menurut Rolaw, dari total 16 rig yang dimiliki, sekitar tiga hingga empat rig tidak terpakai. Itu juga yang menjadi penyebab perusahaan mengerem melakukan eksplorasi dan produksi. Selain itu, beberapa kontrak sudah jatuh tempo. “Sejauh ini perusahaan yang menyewa rig kami ConocoPhilips dan Pertamina. Kami juga masih berusaha mendapat kontrak baru ataupun mendapatkan perpanjangan kontrak,” terang Rolaw, di Jakarta, Selasa (16/6).

 

Selain mengandalkan pendapatan dari penyewaan rig, Ancora juga sedang fokus menggenjot penjualan amonium nitrat, bahan peledak yang biasa dipakai untuk membuka areal tambang batu bara. Untuk meraup keuntungan, melalui anak usaha lainnya seperti PT Multi Nitrotama Kimia, Ancora menargetkan produksi dan penjualan amonium nitrat sebanyak 120 ton. Jumlah itu meningkat jika dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 105.000 ton. Dari penjualan itu, ditargetkan teraup dana US$130 juta.

 

Namun, dikatakan Rolaw, lemahnya harga batu bara juga menurunkan jumlah pembeli amonium nitrat, karena perusahaan tambang mulai melakukan efisiensi dengan menekan aktivitas produksi. Hingga Mei, Ancora sudah menjual 50.000 ton amonium nitrat.

 

“Kapasitas kami sebenarnya 10.000 ton hingga 12.000 ton per bulan, tapi tekanan harga membuat kami mengurangi produksi,” jelasnya.