Jakarta, TAMBANG – Penggunaan alat berat berbasis hybrid dan elektrik dianggap ampuh menekan emisi karbon sektor industri pertambangan RI. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO), Bambang Tjahjono dalam ABB Mining Talk, di IEE Series 2023, di Jakrta, Kamis (14/9).
“Untuk lebih optimal, kita bisa kombinasi juga dengan electrification satu per satu dari yang kecil sampai yang peralatan yang besar,” ujar Bambang.
Penggunaan alat berat berbasis hybrid dan listrik secara masif di industri tambang menurut Bambang akan mempercepat target net zero emission bahkan lebih cepat dari program pemerintah pada 2060. Terlebih saat ini pelaku usaha tambang juga sudah menggunakan biosolar untuk bahan bakar alat beratnya.
“Untuk menuju net zero emission itu bisa dilakukan lebih cepat melalui berbagai alternatif. Kita bisa lihat di seluruh negara Eropa dan lain-lain isunya selalu decarbonization, dan di Indonesia juga kita sudah ada biofuel dari sawit,” beber dia.
Menurut Bambang, pemerintah dan stakeholder memang harus bergotong royong mensukseskan program elektrifikasi armada tambang ini meski dengan cara bertahap.
“Karena lambat laun bahan bakar fosil tetap harus diganti, tetapi kita tidak bisa langsung lompat ke elektrisasi total,” ucapnya.
Meski demikian, Bambang tak bisa pungkiri bahwa alat berat hybrid dan listrik juga memiliki sejumlah kekurangan. Di Hybrid, kendala utama biasanya di baterai dan keandalan di lapangan kurang prima.
“Problem hybrid adalah biasanya di baterai dan kemudian suspensi di lokasi. Next time kalau market sudah besar otomatis cost akan turun. Sekarang ini masih terbatas untuk small capacity,” ungkap dia.
Sementara alat berat berbasis listrik potensi penggunaannya oleh pelaku tambang, menurut dia terbilang rendah bahkan tidak ada.
“Jadi full electric masih mungkin potensinya bisa dibilang minim, hampir gak ada. Full baterai ini sekarang masih semua promote dari luar,” beber dia.
Salah satu Perusahaan yang sudah menggunakan alat berat hybrid dan elektrik adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Saat ini PTBA telah mengoperasikan 7 unit Shovel Listrik (PC3000-6E), 40 unit Hybrid Dump Truck (Belaz-75135), dan 6 Pompa Tambang berbasis listrik.
Penggunaan alat-alat tambang berbasis listrik ini menghasilkan penghematan bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel hingga 7 juta liter per tahun dan mereduksi emisi sebesar 19.777 tCO2e.
Dalam IEE Series 2023, sejumlah prinsipal memamerkan alat berat berbasis hybrid dan elektrik di antaranya Sanny, Komatsu, XCMG, Yutong dan lain-lain.