Beranda Batubara Akuisisi Cokal, Cakra Mineral Siapkan Right Issue US$133 Juta

Akuisisi Cokal, Cakra Mineral Siapkan Right Issue US$133 Juta

Jakarta – TAMBANG. Tawaran PT Cakra Mineral, Tbk (IDX: CKRA) untuk mengakuisisi semua saham milik Cokal Limited (ASX: CKA) telah diterima. Karenanya, Cakra bersiap menggelar penggalangan dana untuk memborong saham perusahaan batu bara yang terdaftar di bursa efek Australia tersebut.

 

“Cokal Limited telah menerima penawaran dari PT Cakra Mineral, Tbk pada tanggal 14 Agustus 2015, yang berhubungan dengan akuisisi semua saham milik Cokal Limited,” ungkap Dexter Sjarif Putra, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Cakra Mineral, Rabu (19/8).

 

Kepada para pemegang saham Cokal, Cakra memberikan beberapa pilihan untuk pengambilalihan kepemilikan. Opsi pertama adalah dengan transaksi tunai, dengan nilai Aus$ 0,16 per lembar saham. Opsi kedua adalah menukarkan kepemilikan selembar saham Cokal dengan 10.327 lembar saham Cakra. Kemudian, dibuka pula opsi untuk mengombinasikan pilihan tunai dan penukaran saham.

 

“Namun, penawaran ini tunduk kepada persetujuan dan regulasi di Indonesia,” Dexter menambahkan.

 

Dalam rangka akuisisi ini, Cakra pun bersiap akan menggelar Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD / right issue) untuk menggalang modal sebesar US$ 113 juta.

 

Pihak manajemen Cokal akan mengeluarkan sebuah pernyataan (Target’s Statement) setelah rampung meninjau pernyataan tawaran (Bidder’s Statemet). Dalam pernyataan tersebut nantinya, manajemen Cokal akan menyampaikan informasi lebih detil untuk membantu para pemegang sahamnya mengambil keputusan dalam menanggapi tawaran ini.

 

“Pemegang saham disarankan untuk tidak mengambil tindakan apapun terkait penawaran dari Cakra, sebelum Dewan Direksi Cokal menyampaikan respon formal terhadap tawaran tersebut,” demikian diungkapkan Peter Lynch, Executive Chairman Cokal, lewat pengumuman yang disampaikan Senin (17/8).

 

Cakra Mineral saat ini tengah membangun smelter feronikel di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 42.000 ton per tahun senilai US$68 juta. Proyek lain yang sedang digarap adalah smelter besi kasar (pig iron) berkapasitas 200.000 ton per tahun di Langkat, Sumatera Utara, dengan nilai investasi US$35 juta.

 

Akuisisi Cokal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja Cakra Mineral, terkait kebutuhan smelter yang akan dibangun. Karena, Cokal adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan khususnya batu bara metalurgi. Prospek komoditas barang tambang itu sendiri masih sangat menjanjikan karena minimnya pasokan di Indonesia.

 

Meski terdaftar di bursa efek Australia, Cokal telah memiliki badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas yang berkantor pusat di Jakarta. Cokal kini sedang menggarap enam proyek batu bara sekaligus, yang sebagian besar berlokasi di Kalimantan Tengah.