Egenius Soda
[email protected].
Jakarta-TAMBANG. Kabar positif datang dari Perusahaan listrik milik negara PT PLN (Persero) yang dalam Sembilan bulan pertama tahun ini membukukan laba senilai Rp.15 triliun. Ini berarti ada kenaikan 17 persen dari periode yang sama tahun lalu yang masih mencatat rugi sebesar Rp.21 triliun.
Kinerja positif perusahaan setrum nasional ini salah satunya ditopang oleh keuntungan selisih kurs. Berbeda dengan tahun lalu, perusahaan ini membukukan rugi karena selisih kurs hingga Rp.38 triliun. Sementara untuk tahun ini, perseroan sudah membukukan laba kurs senilai Rp.2 triliun.
Dalam laporan kinerja PLN triwulan III-2014 yang disampaikan hari ini, Senin (10/11/2014) pendapatan PLN sebesar Rp 218 triliun yang berarti naik 18,4% dari pendapatan kuartal III/2013 sebesar Rp 184 triliun.
Sampai kuartal III/2013m hasil penjualan tenaga listrik senilai Rp 133 triliun. Dengan demikian menjadi penyumbang terbesar omzet PLN. Selain itu, pendapatan juga ditopang oleh subsidi listrik yang diberikan Pemerintah yang tahun ini mencapai 83 triliun tahun ini. Ada peningkatan dari tahun lalu sebesar Rp 72 triliun.
Sementara dari sisi beban usaha, sejauh ini lebih besar disumbang oleh tingginya harga bahan bakar untuk pembangkit. Ini yang menyebabkan beban usaha tahun ini meningkat dari tahun lalu sebesar Rp.155 triliun menjadi menjadi Rp 178 triliun pada akhir September 2014.
Sedangkan nilai aset yang dimiliki perusahaan pelat merah sampai akhir September 2014 meningkat menjadi Rp 621 triliun dari tahun sebelunya senilai Rp 595 triliun.