Jakarta-TAMBANG. Atlantic, Gulf, and Pacific Company (AG&P) yang merupakan perusahaan penyedia solusi infrastruktur rantai pasokan liquefied natural gas (LNG) telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Air Liquide Global E&C Solutions. Kedua perusahaan ini bersepakat untuk mengembangkan infrastruktur LNG skala kecil untuk distribusi di seluruh Asia.
Untuk diketahui Air Liquide Global E&C Solutions merupakan perusahaan rekayasa dan konstruksi dari Air Liquide Group. Dengan menggabungkan kapabilitas kedua perusahaan ini, AG&P dan Air Liquide akan menawarkan solusi yang spesifik, terintegrasi, dan efisien dari segi biaya untuk kegiatan distribusi LNG dengan fokus pada pencairan, transportasi, dan infrastruktur hilir untuk distribusi LNG bagi konsumen.
Nantinya produk yang dihasilkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan di sektor tenaga listrik, perkapalan, transportasi darat, serta keperluan industri lain.
Dalam Nota Kesepahaman disebutkan, AG&P akan mengintegrasikan teknologi Air Liquide dengan spesialisasi AG&P pada bidang perencanaan, desain teknis, pembiayaan, dan pengoperasian modul infrastruktur LNG untuk membangun blok-teknologi-canggih yang dapat menjadi bagian dari rantai pasokan LNG. Hal ini akan memberikan solusi lebih cepat dan kompetitif bagi para pengguna akhir untuk dapat memaksimalkan nilai proyek.
“Perjanjian bersejarah ini mewujudkan integrasi infrastruktur hilir LNG, termasuk di dalamnya terminal regasifikasi skala kecil, pusat distribusi, stasiun bongkar muat truk, dan sistem penanganan gas boil-off ke dalam jaringan pasokan LNG dari AG&P untuk menjamin pengiriman gas tercepat kepada konsumen,”kata Pimpinan AG&P Jose P. Leviste Jr.
Jose juga menjelaskan bahwa tujuan kerjasama ini tidak lain menggabungkan pengetahuan Air Liquide terkait teknologi dan paten pada pemrosesan gas dengan pengalaman AG&P di bidang desain, teknis, dan konstruksi untuk memberikan solusi paling kompetitif bagi para konsumen di seluruh Asia.
“Kami menawarkan produk-produk yang unik baik untuk aplikasi darat maupun lepas pantai,”terang Jose
Kerja sama ini turut mencakup pengembangan bersama modul hilir LNG standar (sebagian diatas skids) yang mengoptimalkan biaya dan mempersingkat waktu pengiriman. Selain itu, diatur pula mengenai sistem manajemen inovatif Boil-off Gas (BOG) untuk menghilangkan kebutuhan investasi kompresor BOG, sambil memastikan tidak ada gas yang terbuang atau tersulut sehingga dapat memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi kepada konsumen.
Seperti diketahui, AG&P memiliki rekam jejak positif sebagai penyedia solusi pragmatis dalam industri minyak dan gas dengan spesialisasi khusus di bidang LNG, serta merupakan satu dari tiga perusahaan global yang memiliki keahlian teknis dan lisensi untuk pendesainan tangki membran dari raksasa Perancis, GTT.
AG&P juga merupakan pemegang saham mayoritas di Gas Entec, firma teknis terdepan di Korea. AG&P juga menjalin kerja sama dengan Risco Energy Group di Indonesia. Terkini, AG&P juga mengumumkan pengembangan terminal LNG di India Timur bersama Hindustan LNG. AG&P juga bermitra dan mengoperasikan Hydro Deck, sebuah pelabuhan bergerak, melalui kemitraan dengan perusahaan logistik ALE.
Wakil Presiden dan Kepala Air Liquide Engineering and Construction, Domenico D’Élia mengakui pihaknya memilih AG&P menjadi mitra karena reputasi perusahaan tersebut dalam inovasi, keamanan, dan pengiriman yang cepat.
“Melalui perjanjian ini, kami dapat memenuhi kebutuhan dinamis para konsumen di Asia, di mana dibutuhkan efisiensi dalam pengiriman LNG bagi para pengguna di berbagai pelosok.”kata Domenico.
Saat ini permintaan LNG terus tumbuh di seluruh dunia seiring banyaknya negara yang mulai beralih dari minyak ke gas. Ditambah lagi dengan LNG sebagai bahan bakar bersih dan lebih murah untuk pembangkit listrik, perkapalan pengiriman, transportasi darat dan keperluan industri. Tantangan yang dihadapi justru di ketersediaan infrastruktur padahal itulah yang paling penting untuk menjamin pasokan yang berkelanjutan.
Sebagian besar negara-negara di Asia membutuhkan pembangunan aset besar-besaran untuk membawa gas dari sumbernya ke pusat-pusat permintaan yang tersebar di geografi yang luas, di mana nilai investasi untuk infrastruktur gas diperkirakan senilai US$70 miliar sampai US$80 miliar dalam beberapa dekade mendatang.
Melalui kerja sama ini, AG&P dan Air Liquide akan merintis pengembangan infrastruktur LNG yang sangat dibutuhkan ini.