Jakarta, Tambang – Badan Geologi Kementerian ESDM dan Ditjen Penyelengaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo melaksanakan penandatanganan kerjasama penyebarluasan informasi aktivitas dan erupsi gunung api. Kerjasama itu dilakukan dalam rangka meningkatkan mitigasi bencana geologi dan mengurangi dampak bencana geologi sejak dini.
Masyarakat di sekitar wilayah dengan kategori Kawasan Rawan Bencana (KRB) geologi akan menerima peringatan pesan singkat atau SMS blasting yang berisi informasi terkini bencana geologi letusan gunung api di wilayahnya.
SMS blast itu merupakan pengembangan fitur dari integrasi antara sistem informasi bencana yang dimiliki oleh Badan Geologi khususnya Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ke sistem penyampaian informasi bencana yang dibangun Kemenkominfo.
Menurut Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono, tingkat pertumbuhan hunian masyarakat di wilayah rawan bencana geologi semakin tinggi. Hal ini menuntut Pemerintah untuk terus melakukan upaya peningkatan mitigasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi di samping tetap melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat.
“Dengan teknologi yang semakin maju, sehingga ada tuntutan dari masyarakat untuk bagaimana Pemerintah dapat memberikan pelayanan data dan informasi agar masyarakat dapat survive dari bencana,” ujarnya melalui siaran resminya, Senin (4/13) petang.
Namun demikian, mengingat kondisi geografi Indonesia yang sebagian belum terjangkau oleh jaringan telekomunikasi yang memadai, utamanya lokasi yang rawan bencana, maka hal ini menjadi tantangan dan kendala dalam penyebaran informasi tersebut.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo, Ahmad M. Ramli mengatakan, momen peluncuran SMS blast sangat tepat untuk segera diimplementasikan, mengingat belakangan beberapa gunung api menunjukkan aktivitasnya.
Sejauh ini, koordinasi telah dilakukan Kominfo sejak Desember 2020 dan secara teknis telah terhubung dengan Sistem SMS Operator Seluler di antaranya Telkomsel, Indosat, XL dan Hutchison 3.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Vulkanonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Andiani, menyebutkan bahwa notifikasi sms ini merupakan peringatan potensi bencana dan upaya mitigasi paling dini kepada masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana.
“Notifikasi ini untuk penguatan kapasitas masyarakat agar selalu siap siaga dalam menghadapi potensi bencana,” tutur Andiani.
Dalam melakukan pengembangan notifikasi informasi kebencanaan, PVMBG dan Kominfo telah melakukan beberapa kali koordinasi dan uji coba untuk memastikan sistem notifikasi berjalan lancar.
Melalui kerja sama ini juga nantinya kedua belah pihak akan bersinergi lebih jauh untuk menyediakan data dan informasi kebencanaan di wilayah rawan bencana geologi, mulai dari soal tingkat aktivitas dan erupsi gunung api, rekomendasi kejadian gerakan tanah, serta rekomendasi kejadian gempa bumi dan tsunami. Inisiatif pengembangan sistem ini telah dimulai beberapa tahun lalu.