Beranda Korporasi 2017, Bumi Resources Minerals Tidak Bagikan Dividen

2017, Bumi Resources Minerals Tidak Bagikan Dividen

Direktur Investor Relations BRMS, Herwin Hidayat bersama para direksi saat konferensi pers seusai RUP) di Jakarta, Senin (14/5).

Jakarta, TAMBANG – PT Bumi Resources Minerals (BRMS) tidak membagikan dividen tahun buku 2017, lantaran masih menanggung rugi. Meski demikian, BRMS berhasil menurunkan rasio hutang.

 

“(BRMS) berhasil memperbaiki rasio hutang terhadap ekuitas dari 0,44 (poin) ke 0,27 (poin),” kata Direktur Investor Relations BRMS, Herwin Hidayat dalam konferensi pers seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Senin (14/5).

 

Selain itu, Herwin Hidayat juga mengatakan, kinerja perusahaannya kedepan akan semakin membaik. Sebab BRMS mampu mampu mengkonversi hutang menjadi saham pada 2017 sebesar USD232 juta. Dengan dikonversinya saham menjadi ekuitas itu, diyakini akan membuat beban usaha menjadi lebih ringan.

 

“Rugi bersih kita berkurang drastis dari USD400 juta menjadi sekitar USD200 juta, jadi berkurang drastis. Kita harap, tahun ini akan semakin baik,” ungkap Herwin.

 

Asal tahu saja, saat ini sisa pinjaman BRMS hanya tinggal dua pinjaman. Di mana, salah satu krediturnya adalah di Credit Suisse.

 

Lebih lanjut, Direktur Keuangan BRMS, Fuad Helmy menyinggung soal pendanaan anak usaha PT Citra Palu Minerals yang akan meningkatkan produksi emas BRMS.

 

“Target pendanaan untuk Citra Palu USD150 juta sampai produksi diharap tiga tahun setelah terima pendanaan. Masa konstruksi tiga tahun,” ujar Fuad.

 

Melalui Citra Palu, BRMS memiliki hak konsesi pertambangan seluas 85.180 hektare di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan dengan Kontrak Karya. Kontrak wilayah terdiri dari lima blok terpisah. Diantaranya yakni Blok Poboya, Blok Winehi, Blok Roto, Blok Anggasan, dan Blok Moutong.

 

Di antara berbagai blok konsesi tersebut, Blok Poboya merupakan wilayah yang memiliki prospek emas paling menjanjikan.

 

Citra Palu Minerals berencana memproses bijih emas menjadi Dore Bullion. Kemudian dapat diproses menjadi 100 persen emas di smelter Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM).