Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero) yang menjadi operator di blok WMO berhasil membukukan produksi minyak dan gas tahun 2014 sebesar 20.292 barel minyak per hari (BOPD). Jumlah itu lebih tinggi dibanding pencapaian tahun 2013 dengan produksi minyak sebesar 18.086 BOPD.
Sedangkan produksi gas PHE WMO tahun 2014 mencapai 116,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang juga melampaui capaian produksi gas bumi tahun 2013 sebesar 114,5 MMSCFD. “Capaian produksi PHE WMO di tahun 2014 cukup membanggakan. PHE WMO berhasil dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan lifting migas dengan catatan keselamatan dan keamanan kerja yang baik,” ujar GM PHE WMO Boyke Pardede, Kamis (21/5).
Ditambahkan Boyke pada tahun 2014 lalu, PHE WMO telah berhasil menambah produksi minyak dan gas bumi setelah berhasil melakukan 147 aktivitas well works yang berhasil memberikan tambahan produksi sebesar 1.254 BOPD dan 9,53 MMSCFD.
Selain aktivitas well works, PHE WMO juga telah menyelesaikan aktivitas akuisisi seismik broadband 3D di area PHE-5 seluas sekitar 300 km2. Akuisisi seismik di area PHE-5 ini merupakan salah satu upaya untuk mencari dan menambah sumber cadangan migas baru di blok WMO.
Meskipun begitu PHE WMO pun tak luput dari melemahnya harga minyak dunia. Di tengah kondisi harga minyak dunia yang mengalami penurunan harga signifikan, terjadi beberapa penyesuaian terhadap aktivitas perusahaan. PHE WMO telah melakukan pengurangan aktivitas pengeboran sumur di tahun 2015,dan sebagai usaha untuk menjaga tingkat produksi di tahun ini akan dilakukan tambahan pekerjaan wellwork dan optimasi fasilitas produksi.
Sebagai informasi tahun ini SKK Migas menetapkan target produksi minyak dan gas bumi PHE WMO sebesar 14.373 BOPD dan 110,83 MMSCFD. Hingga April 2015, produksi minyak dan gas bumi PHE WMO adalah sebesar 15.490 BOPD dan 110,152 MMSCFD.