Bengkulu, TAMBANG – Daud Sanusi, seorang warga Kabupaten Bengkulu Utara mengguratkan wajah senyum, saat menerima Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dari pemerintah. Pasalnya sejak 20 tahun silam, ia menerangi rumahnya menggunakan lampu templok, lampu sumbu dengan suntikan tenaga dari minyak tanah.
Daud tinggal di Dusun Dua, Desa Suka Baru, Kecamatan Marga Sakti Sebelat. Rumahnya berjarak 4 kilometer dari kantor desa. Kalau dari pusat Kota Bengkulu, dibutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam lebih menuju Dusun Dua, melewati jalan tepi laut, dan membelah bukit-bukit. Rumah Daud yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit itu, belum dialiri listrik.
“Selama 20 tahun pakai lampu minyak. Anak saya belajar pakai lampu minyak,” tutur Daud, Minggu (6/1).
Ia merupakan salah satu penerima LTSHE dari Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM. Secara keseluruhan, pemerintah membagikan sebanyak 2.111 paket LTSHE di Provinsi Bengkulu. Khusus di Kabupaten Bengkulu Utara, porsi LTSHE yang dibagikan sebanyak 403 paket.
Di saat bersamaan, warga lain yang juga menerima LTSHE, Diarso mengaku, dalam paket tersebut, terdapat satu unit lampu isi ulang, lengkap beserta lempengan panel surya.
Selain cukup untuk mengisi listrik pada lampu, daya panel surya itu dapat dimanfaatkan untuk mengisi baterai telepon genggam miliknya. “Bisa buat charge hape,” kata Diarso.
Secara simbolis, LTSHE di Desa Suka Baru, diberikan oleh Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Ida N Finahari. Peresmian serah terima berlangsung di halaman balai desa.
“Indonesia masih banyak yg belum menerima listrik. Termasuk di desa Suka Baru. Pada tahun anggaran 2018 ada 172.000 paket LTSHE yang dibagikan di 16 provinsi. Bengkulu Utara kebagian 403 unit,” beber Ida saat memberikan sambutan, Minggu (6/1).
Menurutnya, untuk tahun 2019, Ditjen EBTKE menargetkan, sebanyak 98.000 LTSHE akan dibagikan di desa-desa terpencil lain di seluruh Indonesia.