Jakarta – TAMBANG. PT Aneka Gas Industri Tbk (IDX:AGII) mengalokasikan penyaluran gasnya kepada industri di dalam negeri sebesar 100% dari total produksinya. Sedangkan untuk industri smelter (termasuk ke other manufacturing), perseroan mengalokasikan sebesar 20% dari keseluruhan produksinya.
“Total untuk dalam negeri,” ujar Rachmat Harsono, Executive Vice President PT Aneka Gas Industri rabu (28/9).
AGII menyuplai 5 industri di Indonesia, yaitu infrastruktur mulai dari baja, precast, rail road, kedua health care, ketiga consumer good, keempat other manufacturing, kelima manufacturing.
Saat ini perseroan mempunyai 44 plant di 80 kota. Rencananya perseroan akan membesarkan jaringannya mulai dari propinsi yang plant mereka belum ada, sampai perkembangan dimana filling station mereka hanya ada 1 atau 2 untuk ditambahkan.
Tahun 2016, perseroan menargetkan perolehan laba sebesar Rp80 miliar. Namun untuk tahun depan perseroan mengaku masih akan melakukan kajian.
Perseroan yang hari ini sah melantai di Bursa sebagai emiten ke 535 dan emiten ke 14 tahun 2016 ini melepas sahamnya sebanyak 766.660.000 lembar saham atau 25% dari modal yang telah ditempatkan. Sedangkan harga saham yang ditawarkan sebesar Rp1.100.
Dengan dana sebesar Rp843.326.000.000, perseroan akan menggunakan sebesar 40% untuk modal kerja, 40% untuk pembayaran sebagian pinjaman perseroan, dan 20% untuk memenuhi biaya modal kerja perseroan. Modal kerja ini digunakan untuk ekspansi filling station dan untuk membangun network perseroan.
Rachmat optimis bahwa investor mempunyai kepercayaan dan minat yang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya over subscribe hingga 15 kali dari jumlah alokasi penjatahan saham pooling.
“Mereka melihat ada potensi bagi AGII sebagai perusahaan gas industri nasional yang mampu bersaing dengan 3 perusahaan multinasional lainnya,” papar Rachmat.