Jakarta, TAMBANG – Seminar sehari Indonesia Mining Outlook (IMO) 2018 yang digelar Majalah TAMBANG, menjadi referensi terkini para praktisi pertambangan.
Seminar yang digelar di JW Marriott Hotel, Jakarta, Rabu (21/3) ini, dihadiri oleh 12 pembicara handal dari sektor Mineral dan Batu Bara. Serta dilengkapi kehadiran para pengamat dan analis pertambangan.
“Indonesia Mining Outlook ke-4 ini merupakan agenda rutin Majalah Tambang yang kali ini bertempat di JW Marriott. Tujuannya tentu memberi gambaran bagi para pelaku pertambangan tentang prospek di tahun 2018,” kata Direktur Majalah Tambang, Atep Abdurofiq saat memberikan sambutan, Rabu (21/3).
Acara ini dibagi menjadi 3 sesi. Pertama soal kebijakan pertambangan. Narasumbernya, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya W Yudha, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono, Direktur PT Inalum Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Indonesia Mining Institut (IMI) Irwandi Arif.
Lalu sesi kedua membahas secara khusus soal batu bara. Dihadiri oleh Direktur Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia, Senior Manager of Coal Procurement Planner PLN Tri Susanto, analis Bina Artha Securitas, Reza Priyambada, dan Kepala Seksi Pengawasan Pemasaran Batubara Ditjen Minerba Boni Ari Fianto.
Sesi ketiga fokus membahas soal mineral. Punggawa yang hadir Direktur Batubara, Bambang Susigit yang diwakili oleh Yuli Bintoro, CEO Indonesia Morowali Industrial Park Alexander Barus, Koordinator Publish What You Pay (PWYP) Maryati Abdullah dan Pakar Mineral asal Kanada, Mike Bue.
“Ini event yang sangat menarik untuk para praktisi pertambangan dan selalu digelar tiap tahun oleh Majalah TAMBANG, ” kata Ketua APBI Hendra Sinadia.
